ISRAEL–Aksi mogok makan sekitar 1.600 tahanan Palestina, meminta agar Israel menghentikan kebijakan penahanan paksa (tanpa dakwaan atau sidang).
dan Militer memperlakukan mereka secara tidak manusiawi telah memasuki hari ke 21, mendapat respon keras dari Pelayanan Penjara Israel.
Berdasarkan Media Committee of the Freedom and Dignity Strike – sebuah komite yang didirikan oleh Himpunan Tahanan Palestina (PPS) dan Komite Hubungan Tahanan Palestina,
lebih dari lima tahanan Palestina di Penjara Ofer Israel bergabung dalam akso mogok makan pada Jumat.
Komite tersebut mengidentifikasi para tahanan sebagai Ghalib Ward, Ahmad Batahna, Shadi Shalalda, Ashrad al-Zin, dan Zakaria Kabia.
Komite itu juga mengatakan bahwa 21 tahanan Palestina juga bergabung dalam aksi mogok makan pada Kamis setelah IPS mengirim lima tahanan anggota Fatah yang mengikuti aksi mogok makan ke ruang isolasi Sabtu (07/05/2017) kemarin.
Ditambahkan juga oleh komite tersebut bahwa perwakilan tahanan di penjar Ofer, Akram Hamed mengatakan ruangan para tahanan yang melakukan mogok makan telah diserbu tiap harinya dan menerima banyak tekanan.
Ia menambahkan bahwa meskipun hal itu terjadi dan terus memburuknya kesehatan beberapa tahanan mogok makan, mereka telah bertekad untuk tetap melanjutkan aksi mogok makan hingga permintaan mereka dituruti.
Sementara itu pada Sabtu, Kepala Ortodoks Yunani Antiokhia dan Seluruh Timur Gregory III Laham menyatakan mengikuti mogok makan sebagai solidaritas sebagai dukungan pada tahanan.[]
Sumber: Maan News