PALESTINA–Kondisi di sejumlah penjara Israel makin memanas, di tengah meningkatnya kebijakan rasial dan tindakan represif yang diberlakukan pihak penjara Israel terhadap para tawanan Palestina.
Hal itu bersamaan dengan gerakan tawanan yang mendukung Maher al-Akhras yang menggelar aksi mogok makan terbuka hari ke 79.
Pada penghujung Senin (12/10/2020) malam, pasukan penjara Israel menyerbu ruang-ruang tahanan di penjara Ofer, untuk menghentikan aksi mogok makan yang dilakukan puluhan tawanan Palestina.
BACA JUGA: Sudah 72 Hari Mogok Makan, Jantung dan Mata Al-Akhras Terancam Rusak
Serbuan dilakukan pasca adanya upaya membela tawanan al-Akhras, dan aksi mogok makan yang dilakukan 32 orang tawanan, sebagai solidaritas bagi tawanan al-Akhras.
Pihak penjara menerapkan sanksi bagi 32 tawanan yang melakukan mogok makan, dengan menempatkan mereka di sel isolasi.
Dalam konteks serupa, satuan unit Motsada menyerbu ruangan 10 di penjara Eishel, dan memindahkan perwakilan tahanan ke suatu tempat, yang memicu keadaan genting.
BACA JUGA: Luar Biasa, 25 Tawanan Palestina Selesaikan Kuliahnya di dalam Penjara
Kepala biro media tawanan, Nahid al-Fakhuri mengingatkan bahwa kondisi memanas bisa menerpa penjara Eishel, disebabkan unit Motsada melakukan intimidasi dan penganiayaan terhadap para tawanan, lewat borgol tangan ke belakang dan meletakan mereka di lantai.
Disebutkan bahwa tawanan al-Akhras (49) berasal dari Jenin, mulai menggelar mogok makan sejak ditangkap pada 27 Juli 2020 lalu, statusnya menikan dan memiliki enam anak, sebelumnya pernah beberapa tahun mendekam di penjara Israel, pihak penjajah Israel memvonisnya dengan penjara administratif (tanpa dakwaan maupun persidangan) selama empat bulan dan bisa diperpanjang. []
SUMBER: PALINFO