YANGON–Aktivis HAM internasional menyebut militer Myanmar membakar desa-desa warga Muslim Rohinya di negara bagian Rakhine. Selain itu, tentara juga dituding menembaki para warga sipil etnis minoritas tersebut.
”Ini tidak dapat menyebabkan terulangnya pembalasan militer pada tahun lalu yang menimpa serangan serupa, di mana pasukan keamanan menyiksa, membunuh dan memperkosa orang-orang Rohingya dan membakar habis seluruh desa,” , seperti dilansir dari The Independent, Kamis (31/8/2017) kemarin.
Kekerasan terbaru di Rakhine telah mendorong ribuan warga Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri.
Sedangkan Arakan Times, sebuah situs berita online yang melayani komunitas Rohingya, mengatakan bahwa tentara Myanmar dan polisi penjaga perbatasan membakar 1.000 rumah dalam tindakan yang dimulai pada hari Sabtu dan berlanjut pada hari Senin. []