NEW YORK –Souad Kirama, seorang aktivis Muslim menjadi korban persekusi di Amerika Serikat (AS), tepatnya di Panera Bread, Brooklyn Bridge, New York, Selasa pekan lalu. Ia mengutarakan kejadian tersebut melalui siaran langsung di Facebooknya dengan berurai air mata.
“Saya sedang minum kopi dengan teman di kafe, kemudian datang sekelompok perempuan, memukul saya dan membentak saya teroris,” kata dia dalam video Facebook-nya.
Kondisi itu, menurut Kirama, terasa semakin parah sebab tidak ada satu orang pun yang menolongnya. Pelaku persekusi atau kejahatan karena faktor kebencian itu juga mengatakan agar Kirama kembali ke negaranya saja.
“Orang-orang hanya melihat saya dipukuli dan dipanggil f***** teroris,” tambah dia.
Menurutnya, orang-orang yang ada di toko hanya melihat danbersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Ia mengaku sangat kaget karena tidak pernah melihat, juga merasakan kekerasan seperti itu sebelumnya.
Kirama pun langsung melaporkan insiden tersebut ke pihak berwajib.
Direktur legal Council on American-Islamic Relations (CAIR) Albert Fox Cahn mengatakan kondisi yang dialami Kirama sangat memprihatinkan. Kepolisian sepakat insiden itu adalah kejahatan bernuansa kebencian yang disebut persekusi.
“Tidak bisa diterima warga New York tidak melakukan apa pun ketika melihat aksi kebencian,” kata Albert seperti dikutip dari Metro UK, Ahad (31/12).
CAIR pun berkomitmen untuk selalu bersama dengan mereka yang menghadapi kejahatan karena kebencian. []
https://www.facebook.com/skirama1/videos/10215074967215446/?fref=mentions