TREN memeluk Islam menjangkiti penjara California, Amerika Serikat (AS). Andre merupakan satu dari sekian tahanan California, sebagian besar Afrika-Amerika, yang memeluk Islam.
Yang membanggakan, Andre — kini bernama Yusuf Willey — menjadi contoh dari keberhasilan dakwah Islam di penjara California.
Tidak lagi mejadi rahasia publik bahwa penjara California merupakan penjara di AS yang memiliki catatan buruk dalam rehabilitasi para tahanan. Sekitar 65 persen dari mantan tahanan California kembali ke hotel prodeo dalam waktu tiga tahun.
Tapi Andre menjadi pengecualian. Selama satu dekade terakhir, Andre merupakan tokoh kunci dari dakwah Islam di Penjara California.
“Saya memiliki motivasi yang luas, mengikuti terapi, konseling dan diskusi antar tahanan yang tidak pernah dijalankan dengan baik oleh negara. Para tahananlah yang menjalankan dan membuat terapi,” kata dia.
Dua pekan setelah bebas, Andre, tak berhenti untuk melanjutkan apa yang ia lakukan di penjara. Ia dalami Al-Quran, dan memberikan pengajara kepada muslim di masjid Bay Area.
Perubahan drastis Andre, dimulai setelah bertengkar dengan sesama penghuni penjara pada tahun 1993. Saat itulah, ia ditempatkan dalam sebuah sel khusus, dengan tingkat pengamanan yang lebih ketat. Ia sendirian di sana. Di sel itulah, ia menemukan sebuah buku tentang Islam.
“Aku berkenalan dengan Islam di sel itu,” kenang dia.
Dalam buku itu, Andre menemukan ilmu Ihsan yang berarti kebajikan, niat atau melakukan hal yang baik. “Ini tentang bagaimana Anda mengenal hati Anda yang sakit oleh virus iri hati, arogansi, dan kebencian. Ilmu ihsan menuntun saya untuk membersihkan diri dari viru-virus tersebut,” katanya.
Andre pun mulai berkomitmen untuk melakukan perubahan besar. Sebuah komitmen yang terucap saat bibir dan hatinya mengucapkan dua kalimat syahadat. Tak perlu lama bagi Andre untuk menjaga komitmen yang ia buat. Ia shalat lima kali sehari, puasa ketika hari libur tertentu dan tradisi lain dalam Islam.
Bebas setelah dua dasawarsa mendekam di penjara, membuat Andre begitu bahagia. Kebahagian itu seolah menjadi magnet bagi para tahanan yang berada di dekatnya. Mereka yang mengenal Andre, merasakan kenyamanan yang begitu langka dalam kehidupan dalam penjara.
“Pertobatan adalah pemimpin perubahan,” kata Andre. “Saya harus bertobat dan istighfar. Setiap orang yang pernah saya sakiti dan khianati, saya kunjungi, dan saya meminta maaf kepada mereka,” kata dia.
Andre sendiri telah meminta maaf kepada keluarga korban, dan mengatakan ia tidak menyalahkan siapa pun kecuali dirinya sendiri.[]
Sumber: www.kisahmuallaf.com