TERKADANG hidup ini memanglah tidak sesuai dengan harapan. Selalu ada hal-hal yang bisa mematahkan semangat hidup. Apalagi tidak semua orang mengerti diri kita. Banyak dari mereka yang menganggap diri kita makhluk tak berkemampuan. Seperti halnya terjadi dalam kisah seekor gajah.
Diceritakan di sebuah hutan ada seekor kuda bertemu seekor gajah, sang kuda langsung menyapa.
BACA JUGA: Enggan Bermusyawarah, Ciri Iman Mulai Lemah
Kuda: “Halo badak, selamat pagi.”
Gajah: “Lho, aku bukan badak, aku gajah!”
Kuda: “Tapi banyak binatang di hutan ini menganggap kamu badak”
Gajah: “Aku gajah, bukan badak. Dari dulu gajah sampai sekarang”
Kemudian ada seekor kelinci lewat, juga menyapa sang gajah
Kelinci: “Halo badak, sedang apa kamu?”
Gajah: “Hey! Aku bukan badak, aku gajah!
Kuda: “Sudahlah tidak usah membela diri, banyak binatang mengatakan kamu itu badak.”
Gajah: “Bukan membela diri, karena aku memang gajah.”
Kuda: “Ah…akui saja kalau kamu badak, tidak usah membabi buta membela diri.”
Gajah: “Terserah semua binatang menganggap aku badak, sebenarnya aku adalah gajah dan tetap seekor gajah sampai kapan pun. Bagaimana mungkin aku mengaku seekor badak, padahal bukan badak? Kadang aneh tuntutan para binatang itu.”
BACA JUGA: Orang Lemah Menurut Nabi, Seperti Apa?
Dari cerita tersebut mengingatkan kepada kita bahwa kadang, dalam kehidupan sehari-hari ada kata-kata yang melemahkan kita. Kita dianggap tidak mampu. Namun yakinlah bahwa itu bukan sejatinya. Itu baru anggapan orang.
Sejatinya kamu adalah mahluk mulia yang dianugerahi potensi luar biasa dahsyat. Jangan pedulikan perkataan orang yang menganggapmu tidak mampu. []
SUMBER: MOTIVASI ISLAMI