KULITNYA hitam legam, penampilannya pun tak banyak disuka kaum hawa. Namun pesona mantan seorang budak asal habsyi ini, terpancar kuat hingga akhir zaman.
Bilal. Ia muadzin kesayangan Rasulullah. Sosok ini acapkali diseru Nabi untuk memanggil ummatnya menunaikan shalat, “Bilal, rehatkanlah kami dengan shalat.”
Mantan budak Umayah bin Khalaf ini, suatu ketika dipanggang hidup-hidup di atas gundukan pasir gurun. Di bawah sengatan mentari yang panas membakar, ia ditimpaan batu besar, dicambuk dan disiksa dengan beragam siksaan sadis, agar ia berpaling dari Islam.
Namun, imannya telah menancap, mengakar dalam ke lubuk sanubari. Dengan siksaan yang amat berat itu, gumamnya tanpa henti atau ragu, “Ahad, ahad, ahad.” Maknanya, ia hanya mengesakan Allah Ta’ala. Allahlah satu-satunya Tuhan yang ia sembah.
Oleh Abu Bakar ash-Shiddiq, Bilal dimerdekakan. Selepasnya, bebaslah ia untuk berislam, mengikuti ajaran Rasulullah yang mulia.
Bilal, siapa yang mengira bahwa sosok mantan budak ini akan mendapatkan kemuliaan di sisi manusia paling mulia? Bahkan, oleh sang Nabi, Bilal digaransi masuk surga.
Alkisah, pagi itu selepas shalat Subuh berjama’ah, Rasulullah bertanya kepada Bilal, “Katakanlah kepadaku,” lanjut Rasulullah Saw, “apa amalanmu yang paling besar pahalanya yang kamu kerjakan dalam Islam?”
Duhai, bukankah Rasulullah lebih mengerti amalan mana yang terbesar pahalanya? Namun, mengapa beliau melontarkan kalimat tanya ini kepada salah satu sahabatnya ini? Pasalnya, lanjut Rasulullah Saw sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Tadi malam, aku mendengar suara sandalmu di dalam surga.”
Masya Allah, Allahu Akbar. Betapa mulianya Rasulullah Saw yang telah membina Bilal dalam naungan Islam. Betapa baiknya Abu Bakar yang telah memerdekakan Bilal. Bilal yang legam kulitnya itu, langkah sandalnya sudah terdengar di surga. Padahal ketika itu, beliau masih hidup di sisi Rasulullah Saw.
Kemudian, dengan menunduk hormat, Bilal menuturkan, “Saya bersuci dengan sempurna pada siang dan malam hari.” Lanjutnya, “Setelah bersuci saya shalat selain shalat yang telah diwajibkan oleh Allah Ta’ala kepada saya.”
Itulah rahasianya. Itulah amalan unggulan Bilal bin Rabah. Beliau digaransi surga, salah satunya lantaran selalu menjaga wudhu dan tak luput mengerjakan shalat sunnah setelah berwudhu, baik di siang maupun malam hari. []
Sumber: Kisahikmah.