Puisi karya Anna Jameela
Wahai lelakiku
Akulah wanitamu
Aku siap menjadi bahu sandaran segala keluh kesahmu
Wahai lelakiku
Bukan tanpa sebab Allah jadikan kita sepasang kekasih halal
Tapi qadarallah-lah yang telah menyatukan kita
Nama kita berdua diikat dan ditulis dalam kitab Lauhul Mahfudz
Lelakiku,
Kuharap jangan kau sakiti lahir batinku
Karena Nabi kita tak mengajarkan hal itu
Tirulah uswatun hasanah kita dalam memperlakukan wanita
Menyanyangi dengan penuh kelembutan serta ketaatan yang Allah perintahkan
Lelakiku,
Aku wanitamu
Yang dulu setengah mati kau perjuangkan di hadapan ayah ibu dan keluarga besarku
Lupakah kamu duhai pujaan hatiku?
Surgaku ada pada ridhomu
Ijin dan kebebasanku ada pada kata ‘iya’ mu
Maka alasan apalagi yang ingin kau buat untuk sakiti diriku?
Amarahmu bagai gempa berskala tinggi
Kemarahanmu lebih aku takuti daripada amarah orangtuaku
Banyak ketakutan….
Banyak kekhawatiranku
Takut akan kau tinggalkan aku dalam kubangan derita
Takut tak bisa menjadi sempurna seperti harapmu
Tenangkan aku akan gundahku duhai wahai
Lelakiku,
Tahan amarahmu….
Tahan pukulan dan bentakan kasar yang amat sangat melukai
Aku wanitamu yang sangat lemah
Tak mampu melawan dan tak seberapa kekuatanku
Ingatlah wahai lelakiku,
Engkaulah kelak yang mempertanggungjawabkan segala perbuatanku dan perbuatanmu
Kujaga kehormatanmu,
Kurelakan hidupku untukmu
Segenap jiwa ini aku letakkan dalam jiwamu
Alasan apalagi yang ingin kau ucap demi mendapatkan wanita lain selainku?
Duhai pemimpinku,
Jagalah aku….
Seperti janjimu saat ijab qabul dalam sighat talak di depan penghulu, saksi, orangtua dan seluruh tamu undangan
Mereka akan menjadi saksi pula di yaumul hisab
Tepati janjimu duhai sayangku
Allah tagih kelak janji itu
Aku wanitamu,
Tak ingin kau tertunduk malu di hadapan-Nya kelak
Maka kujaga izzahmu
Kuharap kau pun begitu
Jangan kau bongkar aib wanitamu kepada selain Allah
Karena hanya DIA yang pandai menjaga rahasia biduk kapal rumah tangga kita
Duhai lelakiku,
Ajarilah aku bagaimana cara berjalan yang benar menuju syurga
Bimbinglah wanitamu ini mendapat ridho-Nya melalui ridhomu
Lelakiku,
Tahukah kau?
Bahwa bahan bakar api neraka adalah manusia
Hinngga Allah peringatkanmu dan ku untuk menjaga keluarga kita….
Dengan titah_Nya yang disabdakan dalam Al Qur’an
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”
Semoga bukan kita, sayang!
Qowam-ku….
Tatap aku…
Tatap mata teduhku
Di sini….
Kutawarkan sebongkah ketaatan apabila kau penuh janjimu
Marahlah jika aku lalai menjalankan kewajibanku
Marahlah jika aku keluar dari batas suci yang DIA tetapkan
Jangan kau marah ketika aku tidak berdandan
Jangan kau marah karena masakanku tidak enak
Karena Allah tidak bertanya perihal kecantikkanku dan masakanku
Kelak Allah akan bertanya perihal ibadahku, siapa pemimpinku!
Siapkah kau jawab pertanyaan Allah kelak jika kutunjuk kaulah pemimpinku?
Siap tidak siap
Mau tidak mau
Suka tidak suka
Kau harus menjawab sebagai terdakwa di depan Hakim seadil-adilnya Hakim di hari pembalasan
Lelakiku,
Sini kugenggam tanganmu
Mengalirkan kehangatan cinta yang telah disucikan-Nya pada kita
Aku wanitamu
Aku halal bagimu
Kubantu kau menjawab kelak semua pertanyaan Allah
Asal kau berjanji
Perlakukan aku sebagaimana yang DIA perintahkan padamu, qawamku
Aku wanitamu,
Sebagai tulang rusukmu yang hilang satu
Kujaga cintamu hingga akhir hayat
Demi syurga yang Allah janjikan
Atas ridhomu
Aku mencintaimu….
Karena akulah wanitamu
.
Jatiasih yang diselimuti kesejukkan.
18116
#AJ