• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 11 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Aku, yang Tak Pernah Basahi Hati dengan Dzikir

Oleh Adam
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Aldi/Islampos

Foto: Aldi/Islampos

1
BAGIKAN

Oleh: Firda Aulia

AKU menarik resleting jaket hingga ke leher. Nafaskupun hingga berasap. Aku menggigil. Kaki gunung burangrang sudah dipeluk kabut yang membatasi jarak pandangku. Aku benar-benar tersesat. Kurogoh handphone di saku jeans. Sial! Sejak tadi belum mendapatkan sinyal.

Aku mulai gelisah. Tapi tak hendak menghentikan langkah. Hingga tiba di sebuah curug, aku mulai kelelahan. Jatuh terduduk. Kaki dan tanganku keram. Jam di pergelangan kiriku menyentuh angka sembilan. Masih siang, namun di dalam hutan yang begini rimbun, seperti lewat tengah malam.

BACA JUGA: Haruskah Dzikir dengan Berurutan?

ArtikelTerkait

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

Jadi Orang yang Dikejar Rezeki

Aku hendak berdiri, mencari pos dimana kami sedang mencari jejak. Ya, sepertinya aku tersesat. Kalau tidak, aku pasti sudah menemukan pos itu, setidaknya aku akan bertemu dengan orang sebelum aku atau sesudah aku yang dilepas dari pos sebelumnya setiap selang limabelas menit.

Aku tersungkur, kakiku benar-benar tak bisa digerakkan. Kurogoh tas ransel, mencari sesuatu yang mungkin bisa menghangatkan kaki. Nihil. Aku memang orang yang tak pernah mau ribet dengan barang bawaan. Di ransel kecilku hanya ada senter, sebungkus makanan ringan dan sebotol air mineral.

Tak ada barang lain, apalagi lipstik atau bedak seperti teman-teman perempuan seusiaku. Aku nyaris tak kenal barang-barang seperti itu. Dina namaku, teman-teman memanggilku Dani karena menurut mereka itu nama yang cocok untuk sosok perempuan kekar, dengan rambut pendek di atas bahu dan adat kepala batu. Aku memang kukuh dengan prinsipku, bukankah setiap orang memang harus punya prinsip? Aku memang kukuh, tak mudah dibujuk atau dilarang-larang, termasuk ketika Rif’at, kakak kelasku melarangku ikut kegiatan ini.

Menurutnya, tak pantas seorang perempuan panjat tebing, mencari jejak, keluar-masuk hutan. Perempuan itu seharusnya lihai memasak, bisa menjahit, dan pandai bersolek. Puih, sama sekali bukan aku! Persetan dengan kata-kata Rif’at, lagipula apa haknya melarangku? Aku adalah pribadi merdeka, sebebas orangtuaku meninggalkan rumah hingga lupa waktu. Sebebas kakak lelakiku keluar-masuk rumah tak kenal siang-malam, sebebas si bibi yang tumpang kaki di sofa sambil menonton TV dengan keler cemilan di pangkuannya, sebebas itu pulalah aku!

Ah, sial! Gerimis turun dari sela dedaunan. Aku kian menggigil. Sendiri. Mulai kudengar gesekan daun seperti bercanda menikmati bulir hujan. Aku terperangah. Suara-suara hewan terdengar merdu. Ya, suara-suara itu seperti tengah berdzikir. Kupandangi sekelilingku. Pohon-pohon yang tinggi menjulang ke langit kelam.

Ya Allah, aku begini kecil. Hey, dengar! Suara air hujan yang jatuh ke tanah juga seperti berdzikir. Gesekan dedaunan itupun berdzikir. Subhanalloh, ujar bulir-bulir air yang jatuh. Alhamdulillah, lirih dedaunan mendesah. Laaillaha ilalloh, suara-suara binatang di kejauhan. Allohu Akbar, gemuruh air terjun menimpali.

Aku semakin menggigil. Tidak, bukan menggigil kedinginan. Aku merasa nista. Betapa selama ini aku tak pernah membasahi bibirku dengan memuja-mujiNya. Tuhan, akulah lautan dosa. Aku malu masih berpijak di tanahMu. Raga ini tak selayaknya dipayungi langitMu, rongga dadaku tak semestinya masih dipenuhi udaraMu. Namun pada siapa lagi aku bergantung? Tak kudapati lelap di balik badcover tebal, di kamar ber-AC.

BACA JUGA: Ini Waktu Mustajab untuk Berdzikir dan Berdoa di Bulan Ramadhan

Advertisements

Ya Allah, ampuni aku yang selama ini hanya memajang Al Qur’an dalam bufet. Mukenaku masih terlipat rapih dalam lemari. Sajadahku lebaran kemarin terakhir kubentangkan. Ya Allah, ampuni aku. Izinkan aku bernaung di bawah lautan cinta kasihMu. []

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word

Tags: dzikirhati
Share172SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Makan Minum Waktu Puasa tapi Tak Batal, Kok Bisa?

Next Post

Bunuh Diri, Seorang Pria Warga Prancis Loncat dari Atap Masjidil Haram

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

10 Mei 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

9 Mei 2025
Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

7 Mei 2025
penyebab kekufuran, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras, Cara Agar Sukses Dunia Akhirat, Definisi Orang Kaya, Rezeki

Jadi Orang yang Dikejar Rezeki

2 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Suhu di Indonesia

Penyebab Suhu di Indonesia yang Panas Banget, Capai 37 Derajat!

Oleh Dini Koswarini
11 Mei 2025
0

jantung

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

suami

8 Cara Istri agar Suami Mau Shalat Berjamaah 5 Waktu ke Masjid

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0

Yahudi

Perang Khandak dan Badai Al-Aqsa, Pecah Kongsinya Yahudi

Oleh Saad Saefullah
11 Mei 2025
0

Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Oleh Saad Saefullah
10 Mei 2025
0

Terpopuler

Saat Kita Tidur, Ruh Pergi Kemana?

Oleh Eva F Hasan
2 Juni 2024
1
Zikir Menjelang Tidur, Penghambat Rezeki, Malaikat yang Mendatangi Orang Sakit, Penyakit Akibat Tidur Pagi Hari, Tidur di Waktu Pagi, Hal tentang Mimpi Buruk, Mimpi dalam Islam

Jika dikatakan mati sementara, lantas kemanakah perginya ruh manusia saat tidur?

Lihat LebihDetails

Bahaya Sarung Bantal yang Jarang Dicuci: Ancaman Tersembunyi di Tempat Tidur

Oleh Yudi
10 Mei 2025
0
bantal

Tidur di atas sarung bantal kotor bisa membuat rambut lebih mudah berminyak, kusam, dan bahkan rontok karena gesekan dan kontaminasi.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi yang Kini Sudah Punah

Oleh Haura Nurbani
7 Mei 2025
0
Daftar Pekerjaan Bergaji Tinggi

Berikut adalah daftar pekerjaan bergaji tinggi yang kini hilang atau hampir punah karena kemajuan teknologi, perubahan ekonomi, atau pergeseran gaya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.