Oleh: Dr. Adnan Abu Amer
PALESTINA–Militer Israel khawatir faksi-faksi perjuangan Palestina sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan konfrontasi yang lebih besar. Israel takut faksi-faksi Palestina bereaksi dengan menembakkan roket ke Israel pada tingkat yang berbeda.
Perkembangan ini mungkin memaksa tentara Israel untuk melakukan operasi militer di Jalur Gaza guna menghentikan roket-roket tersebut, meskipun lembaga keamanan dan militer di Israel percaya bahwa godaan untuk pertempuran ini di Gaza tidak diinginkan.
BACA JUGA: 5 Roket dari Jalur Gaza Hantam Wilayah Israel
Militer Israel takut bukan karena waktunya yang mendekati pemilu, namun militer Israel merasa operasi ini mungkin tidak berhasil, tidak akan bisa mewujudkan tujuan-tujuan operasi, jauh dari detail.
Pasukan penjajah Israel juga lebih suka melakukan operasi ini waktu lain yang dipilihnya sendiri, bukan Hamas, untuk mengeksploitasi elemen kejutan dari Hamas. Karena itu tentara Israel lebih memilih untuk tidak melakukan operasi ini dalam beberapa hari ke depan.
Unsur lain yang menghalangi Israel melancarkan operasi militer di Gaza adalah soal legitimasi internasional. Karena setelah puluhan warga Palestina yang tidak bersalah terbunuh di perbatasan Gaza, Israel merasa sulit untuk memberikan kredibilitasnya kepada publik internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk melakukan operasi apa pun di Gaza, khawatir bila itu dilakukan disebut sebagai operasi agresi biadab terhadap warga Gaza yang terisolasi dan tidak bersenjata.
Jadi begitulah, di saat Netanyahu menolak untuk pergi berperang di Gaza, bersamaan dengan dekatnya waktu pemilu yang akan datang, tentara Israel tidak memilih untuk melakukan operasi ini dalam beberapa hari mendatang, yang berarti bahwa sekarang ini bola bergulir dari sebuah permainan ke sebuah permainan antara Hamas, Mesir dan Israel.
Kesimpulan terbaik dari kalimat-kalimat ini adalah pengakuan Israel yang diungkap oleh penulis Israel Oded Shalom dalam editorial Yediot Ahronot, “Pada saat pemilu, tidak ada orang-orang Israel yang bersaing bangkit untuk mengatakan kebenaran bahwa Hamas tidak dapat dikalahkan, meskipun Hamas tertinggal di belakang kita dalam segala skala militer, pasukan kita dilengkapi dengan teknologi paling modern dan canggih. Angkatan udara, darat dan laut kita telah menghujadi peluru dengan akurat dan mematikan, menghancurkan seluruh Gaza, dan hal itu dapat dilakukan dari jarak jauh, hanya dengan menekan sebuah tombol, meskipun demikian kita tidak dapat mengalahkan Hamas.”
BACA JUGA: Hamas Mulai Gunakan Bitcoin, Israel ‘Ketar-ketir’
“Masuk ke Jalur Gaza seperti masuk ke hutan Vietnam. Superioritas tentara Israel akan menghilang ke dalam terowongan-terowongan Hamas, yang tidak akan mengibarkan bendera putih. Kita tidak akan bisa mengalahkannya, merobohkan mereka, menghancurkan mereka, dan membunuh mereka. Akan tetapi kita tidak akan kembali ke lorong-lorong mereka,” tambah Shalom. []
SUMBER: