Oleh: Shafiranoorlatifah
SETELAH lama berjalan dan panjang berharap, suatu hari akan kau sadari bahwa apa yang kau dapatkan hari ini adalah sebuah akumulasi do’a.
Satu per satu do’a yang kau panjatkan dalam derai tangis yang tak didengar siapapun kecuali Allah, akan kau sadari telah terwujud. Entah dalam bentuk persis seperti yang kau sebutkan, atau sedikit berbeda. Do’a-do’a yang lirih kau panjatkan dalam keheningan, akan menjadi sebuah kenyataan, walaupun sering kau anggap mustahil. Ternyata bagi Allah, itu bukan sebuah masalah.
Perjalanannya mungkin tak semulus bayangan mu.
Tetapi setelah melihat ke belakang, kau sadari, telah begitu banyak langkah dan jalanan terjal yang kau lalui sebelum sampai pada jawaban do’a tersebut. Begitu banyak kerikil serta batuan yang kau pijak. Ternyata, rintangan itu telah membentukmu hari ini.
Sudah sebanyak apa kau berubah?
Kemudian perlahan, datanglah sesuatu yang kau harapkan itu. Sebagai pengganti lelah dan sedihmu. Sebagai penghibur atas semua perjuangan. Sebagai penggenap cerita kehidupanmu. Sebagai jawaban atas akumulasi do’a mu.
Ya. Akumulasi.
Bukan hanya satu do’a.
Berhentilah sejenak bila suatu saat kau merasa kekurangan syukur.
Ingat-ingatlah apa saja yang telah kau dapatkan hingga hari ini. Apakah ia datang begitu saja? Atau ia datang setelah bertahun-tahun kau panjatkan do’a?
Tanpa sadar, kau pasti terus menerus mengulang do’a yang sama.
Walaupun terkadang kau tak sadar, apa arti dari do’a yang kau panjatkan.
Tetapi, begitulah Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Suatu saat kau akan menyadari bahwa do’a yang kau ucapkan setelah sholat wajib hari ini adalah do’a yang sama dengan do’a setelah sholat wajibmu 8 tahun yang lalu. Kau juga akan menyadari bahwa ada beberapa do’a yang tanpa sadar pernah kau ucapkan, namun mungkin begitu melibatkan hati, walaupun hanya kau ucap beberapa kali, dan kemudian dalam hitungan tahun hal itu terwujud.
Karena kau tak akan pernah tau do’a mana dan dari siapa yang akan Allah kabulkan.
Suatu saat akan kau sadari bahwa apa yang kau dapatkan hari ini bukan hanya berasal dari do’amu saja, melainkan juga do’a orang lain untuk dirimu yang tak kau ketahui. Seluruh akumulasi do’a itu akan menggetarkan langit hingga sampai ke Arsy-Nya, dan diturunkan kembali ke bumi kepada alamatnya.
Ketika menyadari telah begitu banyak do’a yang ternyata mulai terwujud satu per satu. Ketika menyadari bahwa diri tidak sebegitu bersyukurnya dan masih saja mengeluh.
Optimis lah dalam berdo’a. Karena senjata orang beriman adalah do’a.
-Ustadz Afri Andiarto. []