SUATU hari Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam keluar menemui para sahabatnya setelah umrah di Hudaibiyah, kemudian beliau bersabda, “Hai manusia, sesungguhnya Allah mengutusku sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia. Maka janganlah kalian mengkhianatiku sebagaimana Al-Hawariyyun mengkhianati Isa bin Maryam.”
Para sahabat bertanya, “Bagaimana Al-Hawariyyun mengkhianati Isa bin Maryam, wahai Rasulullah?”
BACA JUGA: Jika Suami Khianat
Rasulullah bersabda, “Isa bin Maryam menyeru mereka kepada sesuatu sebagaimana halnya aku juga menyerukan hal tersebut kepada kalian. Adapun orang yang diutus Isa bin Maryam ke tempat yang dekat, ia tunduk dan patuh. Sementara orang yang diutus Isa bin Maryam ke tempat yang jauh, ia enggan dan berat hati untuk melaksanakan tugas tersebut. Isa mengadukan itu kepada Allah, maka jadilah orang-orang yang merasa keberatan itu dan setiap orang dari mereka jadi berbicara dengan bahasa ummat kemana mereka diutus. “
Rasulullah juga mengirim Syuja’ bin Wahb kepada Jabalah bin Al-Aiham Al-Ghassani dan Al-Muhajir bin Abu Umaiyah Al-Makhzumi kepada Al-Harits bin Abdu Kulal Al-Himyari, raja Yaman.
Orang-orang dari Al-Hawariyyun dan Al-Atba’ (bukan pengikut Nabi Isa langsung, tabiin) yang diutus Nabi Isa bin Maryam ‘Alaihissalam ke berbagai negeri adalah sebagai berikut:
Butrus (Peter, Petrus) Al- Hawari bersama Bulus (Paulus) –ia termasuk Al-Atba dan tidak termasuk AlHawariyyun– ke negeri Romawi.
Andarais (Andrew) dan Matta (Mathius) ke negeri yang penduduknya memakan daging manusia (kanibal), Thomas ke negeri Babilionia, negeri di timur.
Philip ke Qarthajannah (Chartage) yang tidak lain adalah Afrika.
Yohannes ke Afsus (Ephesus), desa tempat tinggal anak muda ashabul kahfi.
Ya’qubus (James) ke Yerusalem yang tidak lain adalah Iliya’, sebuah desa di Baitul Maqdis.
Ibnu Tsalma’ (Bartholomew) kepada orang-orang Arab Baduy yang berada di Hijaz.
Simon ke negeri Barbar.
BACA JUGA: Pengkhianatan, Sebab Terjadinya Fathul Makkah
Yahuda (Judah) –ia tidak termasuk Al-Hawariyyun– ditempatkan Nabi Isa bin Maryam di tempat Yudas.
Kemudian Rasulullah mengutus beberapa orang dari sahabatnya untuk membawakan suratnya kepada para raja yang berisi ajakan kepada Islam. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam mengutus Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi kepada Kaisar Byzantium Romawi, Abdullah bin Hudzafah As-Sahmi kepada Kisra Persia, Amr bin Umaiyah Adh-Dhamri kepada Najasyi, raja Habasyah, Hathib bin Abu Balta’ah kepada Al-Muqaiqis di Iskandariyah, Amr bin Al-Ash As-Sahmi kepada Jaifar dan lyadh keduanya anak Al-Julunda Al-Azdi, raja Amman, Salith bin Amr salah seorang warga Bani Amir bin Luay kepada Tsumamah bin Utsal dan Haudzah bin Ali –keduanya dari Bani Hanifah– raja Yamamah, Al-Ala’ bin Al-Hadhrami kepada Al-Mundzir bin Sawa Al-Abdi raja Al-Bahrain, dan Syuja’ bin Wahb Al-Asadi kepada Al-Harits bin Abu Syamr Al-Ghassani raja di perbatasan Syam.
Rasulullah juga mengirim Syuja’ bin Wahb kepada Jabalah bin Al-Aiham Al-Ghassani dan Al-Muhajir bin Abu Umaiyah Al-Makhzumi kepada Al-Harits bin Abdu Kulal Al-Himyari, raja Yaman. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media