SEBAGIANbesar usianya dihabiskan pada masa jahiliyah. Ketika menemukan Islam, dia bersyahadat. Dia adalah al-Khansa’, seorang mukminah perkasa lagi memproduksi iman nan luar biasa.
Sehingga layak diikuti sebagai teladan yang baik. Bersama empat anak lelakinya, dia ikut serta dalam pertempuran al-Qadisiyah.
BACA JUGA: Adakah Shahabiyah yang Memakai Busana Muslimah selain Warna Hitam?
Di mana sebelumnya telah dinasihati sedemikian rupa olehnya, agar dengan sukarela mereka turut andil dalam pertempuan tersebut. Itu terjadi pada tahun ke-16 hijriah. Dan empat buah hatinya, gugur di jalan Allah.
Keimanan dan keteguhan jiwa membuat dia berlapang dada. Bahwasanya setiap yang bernyawa pasti akan mati, termasuk dirinya kelak.
Jadi tak payah bersedih merana begitu sebab dari sanalah tertanam kuat kesabaran dalam hatinya.
Sementara itu, nama aslinya adalah Tamaridh binti Amru bin Syarid bin Harits as-Sulamiyyah. Dia digelari al-Khansa’ karena tingginya bagian tengah batang hidungnya dan sempitnya lubang hidungnya.
BACA JUGA: Nafsiah, Shahabiyah yang Menggali Kuburannya Sendiri
Semoga Allah meridhai. Sebagai teladan muslimah yang fasih bicara, serta selalu mengharapkan pahala kepada Allah. Juga penyabar sebagai murabiyah (wanita pendidik) yang utama.
Sumber: Keistimewaan 26 Muslimah Pilihan/Karya: Ali bin Nayif asy-Syuhud/Penerbit: Ar Rijal/2013