MAKKAH–Jelang pelaksanaan ibadah haji 2019, bagian bawah kain hitam penutup Ka’bah atau Kiswah digulung setinggi tiga meter. Sebagai gantinya, kiswah ditutup dengan kain putih untuk melindunginya.
“Prosedur tersebut dilakukan setiap tahun sebelum pelaksanaan ibadah haji yang bertujuan untuk melindungi Kiswah, karena beberapa jamaah menyentuh dan menarik Kiswa ketika mereka tawaf mengelilingi Ka’bah,” kata Ketua Umum Dua Masjid Suci, Ahmad bin Muhammad Al-Mansouri, seperti dikutip dari Arabnews, Ahad (21/7/2019).
BACA JUGA: 8 Muslim Inggris Bersepeda dari London ke Mekah untuk Naik Haji
Menurut Al-Mansouri, apa yang dilakukan beberapa jamaah haji terhadap Kiswa berasal dari kepercayaan yang salah, itulah sebabnya kain hitam dinaikkan dan diganti dengan kain putih selama penyelenggaraan haji.
Al-Mansouri, yang juga Direktur Jenderal Kompleks Raja Abdul Aziz mengatakan, sejumlah 50 teknisi dan spesialis dilibatkan dalam proses tahunan tersebut.
Setiap tahun, kain Kiswa yang menutupi Ka’bah diganti dengan yang baru pada tanggal sembilan Dzulhijjah.
Penutup Ka’bah tersebut diproduksi di Kompleks Raja Abdul Aziz, yang dikerjakan oleh lebih dari 200 karyawan, menggunakan mesin jahit terbesar di dunia dengan panjang 16 meter.
BACA JUGA: Mengenal 3 Jenis Haji Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
Kain Kiswa diproduksi dalam bentuk potongan besar dengan lebar 10 sentimeter dan panjang 14 meter.
Potongan-potongan tersebut dihubungkan sambil mempertahankan desain, kemudian dilapisi dengan kain katun (lebar dan panjang yang sama), dan dijahit secara bersamaan. []
SUMBER: MINA