MANUSIA terkadang malas berdoa kepada Allah. Mengapa begitu? Setidaknya ada dua alasan manusia malas berdoa. Demikian pendapat Sheikh Abdul Qadir Jailani.
Manusia yang malas berdoa disebut-sebut sebagai manusia yang paling lemah. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Manusia paling lemah adalah mereka yang paling malas berdoa (kepada Allah). Dan manusia paling pelit adalah manusia yang pelit memberi salam.” (HR. Thabrani, Ibnu Hibban)
Menurut Sheikh Abdul Qadir Jailani dalam kitab Futuhul Ghaib, seseorang malas berdoa karena terkait kepada 2 hal. Berikut dua alasan manusia malas berdoa:
Adakalanya seseorang tidak meminta apa-apa kepadaNya, dengan pemahaman toh segala sesuatu itu telah ditetapkan oleh Allah. Diminta atau tidak diminta, sesuatu itu pasti datang. Jika perkara itu tidak ditetapkan untukku maka itu tidak akan kudapatkan, sekalipun aku memintanya.
Seharusnya tidak begitu. Sebagai hamba Allah teruslah berdoa sesuai beberapa ayat Al Quran di bawah ini:
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS Al Ghafir: 60)
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS An Nissa: 32)
BACA JUGA: Ini 3 Hal yang Perlu Diucapkan sebelum Berdoa
Selain itu, banyak hadis Nabi yang tetap menganjurkan agar orang beriman untuk selalu berdoa.
“Mohonlah kepada Allah dengan sepenuh keyakinanmu itu, bahwa permohonanmu itu akan diterima oleh Allah.”
“ Berdoalah kepada Allah dengan menengadahkan tanganmu.”
Berdasarkan ayat-ayat dan hadis itu, berdoa memang merupakan sesuatu yang diperintahkan, sebab pada hakekatnya itu adalah refleksi dari penghambaan dan kehinaan seorang hamba yang sangatlah wajar untuk selalu menggantungkan permintaan apapun kepada Tuhannya, tidak kepada selain Allah. Maka, tidak mau berdoa adalah wujud kesombongan dan melupakan jati dirinya sebagai hamba atau obyek Allah.