ALLAH SWT mengutus para Nabi dan Rasul kepada manusia agar mau mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan-Nya. Perjuangan para Nabi dan Rasul itu berat sekali. Banyak pengorbanan dan penderitaan yang dialami.
Mengapa Allah tidak memaksa saja kepada manusia agar mereka beriman tanpa harus sulit-sulit dengan mengajaknya lewat perantara?
BACA JUGA: Keshalihan Sosial, Kunci Kesempurnaan Iman Seseorang
Memanglah benar bahwasanya Allah mempu memaksa manusia untuk beriman kepada-Nya. Tapi, Allah tidak mau melakukan itu. Bagi Allah, mengutus Rasul yang bertugas untuk memaksa setiap umat di zamannya mudah saja.
Sebagaimana firman-Nya, “Jika kami kehendaki, niscaya kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepada-Nya,” (QS. Asy-Syuara: 4).
Pernah juga Allah mengutus Nabi dan Rasul dengan diberi kekuatan yang dahsyat dengan memaksa segala yang ada di atas bumi (pada masanya) untuk tunduk kepadanya.
Misalnya, Nabi Sulaiman AS. Beliau menguasai angin, memiliki pasukan tentara kuat yang terdiri dari manusia dan jin. Menguasai segala macam hewan dan dan paham bahasa hewan serta dijamin akan menang jika melawannya. Dengan gampang Allah mencipta Nabi dan Rasul seperti itu. Tetapi Allah tidak mau melakukannya untuk semua Rasul-Nya.
BACA JUGA: Bagaimana Islam Memandang Waktu?
Allah menghendaki agar manusia datang kepada-Nya dengan pilihan hatinya sendiri. Itulah bedanya antara manusia dengan makhluk lainnya. Manusia diminta dengan kesadarannya untuk beriman dan menyatakan, “Aku memilih keimanan dan ketaatan kepada-Mu, aku menjauhi semua larangan-Mu dengan menggunakan hak pilihanku yang Engkau berikan kepadaku agar pahala dan ganjaranku di sisi-Mu besar. Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan pilihanku sendiri mengikuti jalan-Mu yang lurus.” []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani