SUATU hari, ketika Ali bin Abi Thalib (radiAllahu anhu) berumur sepuluh tahun, dia pulang ke rumah dan melihat sesuatu yang aneh. Muhammad ﷺ berdiri dengan kepala membungkuk ke depan dan tangannya terlipat di dadanya. Istrinya Khadijah (radiAllahu anha), juga berdiri di sampingnya, melakukan hal yang sama.
Saat Ali bin Abi Thalib mengawasi mereka, Muhammad ﷺ dan Khadijah membungkuk ke tanah. Mereka diam di posisi itu sejenak dan kemudian berdiri tegak lagi. Ali bertanya-tanya apa yang sedang mereka lakukan. Kemudian dia melihat mereka berlutut dan menyentuh tanah dengan dahi mereka.
“Aneh apa yang sedang mereka lakukan?” ujar Ali bin Abi Thalib dalam hati. “Aku sering melihat orang-orang membungkuk kepada berhala, tapi tidak ada berhala di sini. Muhammad ﷺ dan Khadijah (radiAllahu anha) tentu saja tidak menyembah berhala, tapi mereka menyembah sesuatu.”
Ali bin Abi Thalib adalah anak laki-laki yang selalu memikirkan segala sesuatunya. Meski dia sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dilakukan Muhammad, dia tahu bahwa Nabi sedang melaksanakan berdoa atau menyembah—entah apa.
Ali bin Abi Thalib berpikir bahwa Muhammad ﷺ sedang berdoa kepada Tuhan yang tidak dapat dia lihat. Ali bin Abi Thalib sangat ingin tahu siapa Allah yang tak terlihat ini.
Begitu Muhammad ﷺ selesai sholatnya, Ali bin Abi Thalib bertanya kepadanya apa yang telah Nabi lakukan. Muhamad ﷺ senang saat anak laki-laki itu memintanya untuk menjelaskannya.
Nabi ﷺ tersenyum pada Ali bin Abi Thalib dan berkata kepadanya, “Dengarkan baik-baik, Nak, Khadijah dan aku menyembah Allah, Dia adalah Satu dan satu-satunya Allah yang benar. Tidak ada Tuhan selain Dia.
“Allah telah memilihku untuk menjadi Rasul-Nya. Dia telah memerintahkanku untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umatku. Inilah pesan-Nya dan inilah yang harus aku katakan kepada orang-orang. Mereka harus meninggalkan semua tuhan palsu mereka dan menyembah Allah saja. Mereka harus taat kepada-Nya, karena Dialah Yang Maha Esa dan satu-satunya Allah yang Sejati.”
Muhammad ﷺ lalu menatap Ali bin Abi Thalib lurus ke matanya dan berkata lagi kepadanya, “Kamu tahu betapa aku mencintaimu, aku telah menjagamu seperti kepada anakku sendiri. Aku tidak pernah memberitahumu kebohongan—aku tak pernah menipumu, aku ingin kaupercaya kebenaran yang baru saja aku katakan kepadamu. Tidak ada Tuhan selain Allah; Dia telah memilih aku sebagai nabi-Nya.”
BACA JUGA: 50 Kata-kata Bijak Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib (radiAllahu anhu) langsung tahu bahwa Muhammad mengatakan yang sebenarnya, dan karena itulah dia percaya apa yang Muhammadﷺ katakan.
Nabi sangat senang. “Selamat datang, Ali,” katanya. “Kautahu di dalam hatimu apa yang aku katakan itu benar, aku dapat melihat bahwa engkau telah menerima Allah sebagai Yang Maha Esa dan satu-satunya Allah yang benar. Engkau adalah anak kecil pertama yang menjadi seorang Muslim.” []