ALJAZAIR–Ratusan ribu warga sipil Afrika mengungsi ke Aljazair untuk mencari perlindungan dari konflik yang bertahun-tahun melanda negeri mereka. Kondisi sulit yang dirasakan para pengungsi pun menjadi alasan Aljazair enggan memulangkan mereka hingga situasi aman.
“Aljazair menganggap orang yang kehilangan tempat tinggal dan pengungsi, yang negara asal mereka berada dalam situasi sulit, sebagai tamunya,” kata Menteri Dalam Negeri Aljazair, Noureddine Bedoui, lansir APS, Senin (19/6/2017).
Menurut Mendagri Aljazair, nasib para pengungsi masih memprihatinkan. “Mereka memerlukan perawatan kesehatan, psikologis dan sosial, baik secara individu maupun kolektif,” tambahnya, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Selasa (20/6/2017) siang.
Karena itu, otoritas Aljazair sangat memperhatikan keadaan para pengungsi, terutama anak-anak dan perempuan. Bahkan saat ini, Aljazair sedang menyiapkan lowongan pekerjaan bagi para pengungsi di bidang pembangunan.
Mayoritas pengungsi berasal dari Niger, Chad, Mali, Suriah dan Libya. “Kami sedang menyusun indeks nasional untuk secara tepat menghitung situasi dan jumlah mereka,” pungkasnya. []