Oleh: Achmad Arby Salaka
Mahasiswa STEI SEBI Depok
arby.salaka45@gmail.com
PERTANYAAN simpel bukan?
Tapi tidak semua muslim mampu menjawabnya…
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
“Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah shalat untuk mengingat Aku.” (20:14)
MUKJIZAT LAFADZ ALLAH
Nama Allah berasal dari bahasa arab terdiri dari 4 huruf yaitu ( ا ل ل ه ) “ALIF LAM LAM HA”, jika nama Allah ini kita hilangkan hurufnya satu persatu, hilanglah huruf yang pertama yaitu “ALIF”, akan tersisa huruf ل ل ه ) ) ketiga huruf tersebut Masih bisa merujuk kepada Allah SWT
BACA JUGA: Dahsyat, Ini 7 Rahasia Kalimat Laa Ilaha Illallah
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” ( 2:284 )
Kita hilangkan lagi huruf berikutnya yaitu huru Lam (ل)
Akan tersisa huruf ( ل ه), kedua huruf tersebut Masi merujuk kepada Allah
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ
“Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.” (2 : 255)
Kita hilangkan lagi huruf berikutnya sehingga kita hanya tersisa satu huruf yaitu: ه
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa” , sekarang kita hilangkan semua huruf tersebut, hingga tidak ada lagi yang terlihat, Sesuatu yang tidak tampak dinamakan GHAIB
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (2:03)
Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, Allah Dia lah Tuhan satu- satunya yang patut disembah. Tidak ada Tuhan Selain Allah.
KH Ahmad Chodri Romli dalam bukunya “Ensiklopedi Haji dan Umrah” menerangkan, lafal Allah adalah sebutan atau nama Tuhan Yang Maha-Esa, Pencipta, Pemelihara dan Pengatur alam semesta ini (rabbul kauni). Allah pemiliki sifat-sifat kesempurnaan, dan kepada-Nya lah setiap makhluk di jagat raya ini menyembah, berdoa, dan memohon pertolongan.
Lafal Allah yang seringkali disebut ‘lafzhul jalalah’ (keagungan), secara kebahasaan, berasal dari akar kata ‘ilah’ (Dzat yang disembah). Kata ‘ilah’ dipakai untuk semua yang dianggap sebagai Tuhan, kemudian di depannya diberi kata sandang penambahan huruf ‘alif’ dan ‘lam’ (al- ma’rifat) sehingga menjadi ‘al-ilah’ untuk menunjukkan Dzat tertentu.
Lalu, huruf hamzah kata ‘ilah’ dibuang, maka jadilah kata Allah. Dengan demikian, lafal ‘Allah’ yang berasal dari kata ‘al-ilah’ itu dimaksudkan sebagai nama Dzat Yang Maha-Esa, Mahakuasa, dan Mahapencipta, Dzat yang wajib al-wujud.
Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari dalam kitabnya Fathul Mu’in (1/15) menulis sebagai berikut:
BACA JUGA: 4 Perbuatan Baik namun Dikecam oleh Allah
والله علم للذات الواجب الوجود، وهو اسم جنس لكل معبود، ثم عرف بأل وحذفت الهمزة، ثم استعمل في المعبود بحق وهو الاسم الاعظم عند الاكثر، ولم يسم به غيره ولو تعنتا
“….dan lafal Allah adalah ‘Isim’ alam’ untuk Dzat yang wajib ‘al-wujud’. Asalnya dari kata ‘ilahun’. Ia adalah untuk setiap sesuatu yang disembah, kemudian dimarifatkan dengan ‘al’ (maksudnya huruf alif dan lam). Lalu huruf hamzah nya dibuang maka dia menjadi lafal ‘Allah’. Selanjutnya digunakan untuk sebutan bagi nama Dzat yang paling berhak disembah (fi al-ma’budi bihaqqi). La adalah ‘ismul a’zham’ (nama yang sangat agung) yang selainnya tak disebut dengan lafal Allah.”
Prof Fazrul Rahman, guru besar kajian Islam Universitas Chicago dalam bukunya “Ensiklopedi Hukum Islam”mengatakan, “Itulah nama Tuhan yang sesungguhnya, dan merupakan totalitas nama Tuhan yang mencakup semua nama yang lain.” []
OPINI merupakan kiriman dari pembaca Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim OPINI Anda ke: redaksi@islampos.com atau islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.