RASULULLAH diutus kepada umat manusia untuk menyampaikan risalah dari Allah, membawa kebenaran dengan petunjuk Al-Qur’anul Karim. Meski sibuk beribadah dan menanggung beban pikiran umat, namun beliau tetaplah sosok yang mulia. Teladan bagi umat manusia, bahkan seluruh makhluk di muka bumi ini mendapatkan cinta dan kasih sayang beliau.
Di rumahnya, beliau tetap menjadi seorang suami untuk istri-istrinya. Menjadi ayah untuk anak-anaknya, menjadi Nabi sekaligus pemimpin untuk umatnya, menjadi teman untuk sahabat-sahabatnya. Sungguh luar biasa akhlak dan budi pekerti yang tercermin dalam diri beliau.
BACA JUGA: Sosok Nabi dalam Ingatan Anas bin Malik
Allah bersaksi atas kepribadian dan budi pekerti nabi-nya, shalallahu ‘alaihi wasallam:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam Ayat 4)
Di dalam rumah, beliau biasa membantu para istri melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Padahal di antara kita bersikap tinggi hati untuk sekedar mengambilkan segelas air untuk istri saat sakit.
Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah ditanya, apa yang Rasulullah lakukan ketika berada di dala rumah. Ia menjawab, “Beliau melakukan pekerjaan istri beliau, selanjutnya ketika mendengar azan, beliau keluar.”
BACA JUGA: Bengkaknya Kaki Nabi adalah Lambang Cinta Sejati kepada Tuhannya
Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah memukul apa pun dengan tangan beliau. Tidak juga seorang wanita ataupun pelayan, kecuali saat beliau berjihad di jalan Allah. Beliau tidak pernah membalas siapa pun yang menyakiti beliau, kecuali jika ada sebagian dari kesucian-kesucian Allah yang dilanggar. Saat itu, beliau baru membalas. []
Sumber: Syaikh Mahmud Al-Mishri. Dzulqa’dah 1437 H. Biografi 35 Shahabiyah Nabi. Jakarta Timur: Ummul Qura.