SEBAGAI wujud nikmat ilahi paling agung bagi rumah tangga nabawi dan kaum muslimin, Allah menjaga seluruh Ummahatul Mukminin (istri-istri Rasulullah). Meski mereka adalah para madu dan sekutu Aisyah dalam kedekatan dengan Rasulullah. Aisyah yang mendapat musibah atas tuduhan keji yang ditujukan padanya, yang kemudian Allah pun memberikan membebaskannya dari tuduhan itu (sebab diturunkannya Surah An-Nur Ayat 11).
BACA JUGA: Keutaman Istri Nabi Zainab binti Khuzaimah
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.”
Tidak ada satu riwayat pun dari Ummahatul Mukminin yang membicarakan tentang Aisyah, bahkan melalui isyarat sekali pun. Jika saja rumah tangga ini tidak didasari dengan iman yang kuat, tentu bisa saja rasa cemburu mendorong mereka atau sebagian dari mereka membicarakan seputar permasalahan ini.
BACA JUGA: Istri-istri Nabi Tidak Pernah Naik Haji setelah Rasulullah Wafat
Namun Allah memiliki karunia besar dan kebaikan yang menyeluruh. Allah menjaga mereka semua dengan baik demi kesucian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam agar bahtera rumah tangga mereka terjaga dari segala kebatilan.
Diturunkannya Surah itu sekaligus menjadi penjagaan Allah kepada Rasulullah dari segala cibiran yang ditujukan kepada orang yang paling dicintai beliau. []
Sumber: Ummul Qura. Mahmud Al-Mishri Abu Ammar, Shahabiyat haula Ar-Rasul., hal 182.