ALLAH SWT memaparkan kekalahan Yahudi Bani Nadhir dalam surat Al-Hasyr ayat 2:
“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama.”
“Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang bukan mereka sangka-sangka.”
“Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga mereka menggambarkan rumah-rumah mereka dengan tangan sendiri dan tangan orang-orang mukmin.”
“Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!”
Allah sendiri yang mengeluarkan Yahudi Bani Nadhir dari Madinah. Allah melakukan segala sesuatu tanpa perantara manusia. Rasulullah saw dan para Sahabatnya hanya melakukan pengepungan selama 25 hari dengan memotong dan membakar pohon-pohonnya. Mereka pun menyerah.
Apa gunanya benteng yang kokoh? Apa gunanya sejata yang tercanggih? Yang menghancurkan benteng dan rumahnya pun mereka sendiri agar tidak bisa dimanfaatkan oleh muslimin.
Orang-orang Yahudi tertipu dengan kekuatan yang telah dihimpun dan dibangun. Tertipu dengan benteng dan senjatanya. Namun, Allah mendatangi mereka dari dalam diri mereka sendiri. Allah datang ke dalam hati-hati mereka dan mencampakkan ketakutan di dalamnya.
BACA JUGA:Â Surat-Surat Al-Qur’an yang Menjelaskan Kekalahan Yahudi
Yahudi mengantisipasi serangan dari dari luar diri mereka. Seperti penjajah Israel, yang membangun tembok-tembok tinggi, tebal, kokoh, dan menghujam ke tanah dengan baja yang tidak bisa ditembus oleh rakyat Palestina. Sehingga, fokusnya hanyalah serangan udara. Ternyata, ditipu dengan serangan udara, badai Al-Aqsa rakyart Palestina pun justru dimulai dengan menembus benteng tembok-tembok tanpa terdeteksi oleh apapun dan siapapun.
Demikianlah, bila Allah menghendaki sesuatu, Allah pasti mendatangi segala sesuatu dari arah yang Dia ketahui dan Dia tentukan. Jadi, tak perlu sebab dan saran yang diketahui manusia.
Bila kemenangan sudah dijamin, mengapa tidak segera bergabung atau menjadi bagian perjuangan Palestina? []