SETIAP orang pasti pernah melakukan khilaf dan dosa, sekalipun dia seorang ustaz atau ulama. Meski tak bisa lepas dari dosa atau pernah melakukan dosa besar, kita dilarang untuk berputus asa dengan rahmat Allah SWT, takut jika dosanya tidak diampuni. Untuk itu kita dianjurkan Nabi untuk selalu bertobat, minimal dengan rajin beristighfar, karena Allah SWT begitu luas ampunannya.
Rasulullah SAW bersabda,
قال رسوال الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ عَبْدًا أَصَابَ ذَنْبًا وَرُبَّمَا قَالَ أَذْنَبَ ذَنْبًا فَقَالَ رَبِّ أَذْنَبْتُ وَرُبَّمَا قَالَ أَصَبْتُ فَاغْفِرْ لِي فَقَالَ رَبُّهُ أَعَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ غَفَرْتُ لِعَبْدِي (صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah SAW: Sungguh seorang hamba berbuat dosa, lalu ia memohon pengampunan pada Allah, ampunilah hamba, maka berkatalah Allah padanya: HambaKu, sungguh telah berbuat dosa, namun ia mengetahui ia memiliki Tuhan Yang Maha Memaafkan dan menolongnya, maka kumaafkan hambaKu. (Shahih Bukhari) (ucapan ini terus diulang-ulang oleh Rasul SAW)
BACA JUGA: Kisah Ulama yang 30 Tahun Beristighfar karena Satu Ucapan Hamdallah
Dan jika seseorang ini kembali melakukan dosa yang sama lagi, dan dia bertaubat kepada Allah “Ya Allah, aku melakukan dosa lagi.” Kemudian dia dengan serius bertaubat nasuha. Kemudian dia kembali melakukan dosa dan menangis bahkan lebih lagi! Dia berkata “Ya Allah, aku tidak tahu apa yang salah denganku.” Kemudian dia tidur dan Allah berfirman “Aku telah mengampuninya.”
Orang itu kembali melakukan dosa yang sama lagi! Begitu seterusnya. Orang itu terus bertaubat, dan Allah SWT tersenyum padanya. Dia berkata kepada para malaikat “Lihatlah hamba-Ku. Dia tahu bahwa dia adalah pendosa, dan dia tahu bahwa Tuhannya Maha Pengampun. Wahai malaikat-Ku saksikanlah, aku telah mengampuninya tidak peduli apa yang dia lakukan!”
Jadi satu-satunya kegagalan dan kehancuran sejati, jalan menuju jahannam (neraka), adalah ketika kita mendengarkan bisikan setan yang berkata “Kamu terlalu jahat dan melakukan terlalu banyak dosa, jadi taubatmu tidak diterima.” Ketika kita menyerah kepada bisikan itu, berarti kita gagal! Ini bukanlah tentang menjadi manusia paling sempurna, melainkan tentang terus-menerus bertaubat. Berlarilah kembali pada Allah.
Pada saat kita berhenti kembali pada Allah, dan menyerah terhadap dosa-dosa yang telah diperbuat, itulah hari di mana kita menghancurkan diri sendiri. Selama seseorang terus kembali pada Allah dengan taubat nasuha, ia akan diampuni, insya Allah.
Ada salah satu hadist tentang seseorang yang melakukan dosa berulang kali di sepanjang hidupnya namun terus bertaubat. Pada hari kiamat, Allah Azza wa Jalla memanggilnya dan timbangan keadilan pun ditempatkan di depannya. Ternyata amal baiknya sangat sedikit, dia telah dihancurkan oleh segala dosa yang terus-menerus dilakukannya. Dan ketika Allah menempatkan dosa-dosanya pada timbangan, orang itu pun malu. Dosa-dosanya begitu banyak, satu dosa diletakkan, kemudian dosa lainnya, dosa lainnya, dosa lainnya, dosa lainnya, hal ini terus berlanjut begitu lama sampai orang ini berpikir “Tentu aku akan masuk neraka. Aku telah hancur.”
BACA JUGA: Kenapa Kita Harus Istighfar 3x Setiap Selesai Shalat?
Dan ada dua riwayat, yang satu menceritakan bahwa Allah mengambil ucapan syahadatnya, yang keimanan sejati bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad utusan Allah, dan menempatkannya dalam timbangan amal baik, dan hal itu jauh lebih berat daripada semua dosa-dosanya.
Riwayat lainnya mengatakan bahwa dia menangis kepada Tuhannya dan berkata “Ya Allah, lihatlah, aku sudah hancur. Apakah ada ampunan bagiku hari ini? Dan Allah berfirman “Karena ampunan-Ku, kau ada disini. Dan Aku menutupi dosa-dosa ini di dunia, dan Aku juga menutupinya hari ini. Aku telah mengampuni semuanya, masukilah surga-Ku.”
Ketika kita menyerah pada setan dan berputus asa, itulah ketika anda menghancurkan diri sendiri. Jangan pernah putus asa, Allah Maha Pengampun, dan akan mengampuni! []
SUMBER: LAMPU ISLAM