ADA hamba-hamba Allah SWT, yang dipakai oleh Allah SWT, digunakan oleh Allah SWT, dipekerjakan oleh Allah SWT, untuk melakukan suatu amal salih tertentu. Betapa bahagia kita, apabila termasuk hamba yang dipakai oleh Allah SWT.
Dalam Musnad Imam Ahmad, disebutkan Rasulullah SAW bersabda
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, maka Dia memperkerjakannya.” Para sahabat bertanya, ‘Bagaimana Allah memperkerjakannya?’ Beliau menjawab, ”Allah memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum kematiannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al-Albani menshahihkan dalam Ash Shahihah, no. 1334)
BACA JUGA: Bukankah Allah Telah Melarang Kaushalatkan Orang-orang Munafik?
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menjawab pertanyaan serupa:
يَهْدِيهِ اللَّهُ عز وجل إِلَى الْعَمَلِ الصَّالِحِ قَبْلَ مَوْتِهِ، ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَى ذَلِكَ
“Allah ‘Azza wa Jalla memberinya hidayah mengerjakan amal shalih sebelum wafatnya, lalu mencabut nyawanya di atas kondisi tersebut.” (HR. Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?”
Maka Rasulullah SAW bersabda, “Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al-Albani menshahihkan dalam Jami’us Shahih, no. 304) []
SUMBER: CAHYADITAKARIAWAN