SALAH satu hikmah peperangan ialah bahwasanya Allah tak akan membiarkan kita tanpa ujian (berperang). Ujian itulah yang nantinya akan memisahkan orang mukmin dengan orang munafik. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:
BACA JUGA: Cek Keimanan
مَا كَانَ اللَّهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَىٰ مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ حَتَّىٰ يَمِيزَ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَجْتَبِي مِنْ رُسُلِهِ مَنْ يَشَاءُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۚ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا فَلَكُمْ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar.” (QS. Ali Imran Ayat 179).
Ayat-ayat Al-Qur’an yang menyoroti semua tahapan-tahapan seputar peperangan, setahap demi setahap menjelaskan secara gamblang penyebab timbulnya kelemahan dan titik lemah yang masih ada dalam beberapa kelompok orang-orang yang beriman.
Al-Qur’an juga bercerita tentang sikap orang-orang munafik, membuka kedok mereka, dan menampakkan apa yang ada dalam hati mereka. Bahwasanya di hati mereka berupa permusuhan kepada Allah dan Rasul-Nya, sekaligus menghilangkan keragu-raguan dan kebimbangan yang bergejolak di hati orang-orang Islam yang lemah akibat hasutan dan tipu daya yang dihembuskan oleh orang-orang munafik.
BACA JUGA: Orang Munafik Lebih Bahaya daripada Orang Kafir
Sungguh mukjizat luar biasa yang terkandung dalam Al-Qur’an. []
Sumber: Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarakfuri. 1421 H. Ar-Rahiq al-Makhtum, Sirah Nabawiyah “Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad”. Jakarta: Darul Haq.