ALAM semesta yang amat luas ini tidak mungkin terjadi begitu saja, melainkan ada yang menciptakannya dan melalui proses. Manusia sejak zaman dahulu begitu penasaran dan sangat tertarik dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan alam semesta. Terutama dengan pertanyaan ‘bagaimana alam semesta terbentuk?’ Sehingga memicu banyak perdebatan.
Namun Alquran sebagai mukjizat terbesar sudah menjawab pertanyaan terbesar umat manusia tersebut, jauh sebelum ilmu dan alat astronomi berkembang. 14 abad lalu, Alquran menyebut bahwa alam semesta tercipta dari gumpalan kabut (dukhan) yang kini dikenal dengan nebula.Â
BACA JUGA:Â Simetri: Wajah Keindahan di Alam Semesta
Ilmu kosmologi modern, observasional dan teoretis, dengan jelas telah menunjukkan bahwa, pada satu titik waktu, seluruh alam semesta tidak lain adalah gumpalan kabut yang disebut nebula (yaitu komposisi gas yang sangat padat dan panas).Â
Fakta bahwa alam semesta berawal dari gumpalan ‘kabut’ adalah salah satu prinsip kosmologi modern standar yang tidak bisa diperdebatkan lagi. Dan kini para ilmuwan dapat mengamati bintang-bintang baru yang ternyata terbentuk dari sisa-sisa ‘kabut’ itu.
Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi ‘kabut’ semacam itu. Allah SWT telah berfirman di dalam Alquran (yang artinya): “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,… (QS. Al Fushshiilat: 11)
Karena bumi dan langit (yang termasuk di dalamnya adalah matahari, bulan, bintang, planet, galaksi, dsb) terbentuk dari ‘kabut’ yang sama, kita menyimpulkan bahwa bumi dan langit adalah satu kesatuan yang terhubung. Kemudian dari ‘kabut’ yang homogen ini, mereka terbentuk dan terpisah satu sama lain. Tuhan telah berfirman dalam Alquran yang artinya: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.” (QS. Al Anbiya: 30)
BACA JUGA:Â Ka’bah; Poros Alam Semesta
Terkait dengan asal-muasalnya alam semesta yang dikisahkan dalam Alquran, Dr. Alfred Kroner yang merupakan salah seorang ahli bumi terkemuka mengaku takjub sekaligus merasa heran. Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman ini berkata: “Jika menilik tempat asal Muhammad… Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya.”
“Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu,” tambahnya. []
SUMBER: ISLAMRELIGION