ALQURAN telah mengemukakan banyak ilmu pengetahuan yang baru terungkap secara ilmiwah oleh melalui penelitian modern. Salah satunya adalah tentang bahaya nyamuk.
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَسْتَحْىِۦٓ أَن يَضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِۦ كَثِيرًا وَيَهْدِى بِهِۦ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِۦٓ إِلَّا ٱلْفَٰسِقِينَ
“Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?”. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.” (QS Al Baqarah: 26)
Di antara keterangan Al-Quran yang mengandung mukjizat ialah ayat-ayatnya yang lebih cenderung menggunakan kata ba’údhah (nyamuk betina) dan dhamir ha pada kata fauq yang menunjukkan makna mufrad (tunggal) dan ta’nits (feminin) ketimbang menggunakan kata bu’üdh (nyamuk jantan) atau bentuk jamak yang menandakan kesamaan dua jenis dalam hal sifat.
BACA JUGA: Superkomputer vs Otak Nyamuk, Canggih Mana?
Faktanya, memang hanya nyamuk betina saja yang mendapat makanannya dengan cara mengisap darah dan menularkan penyakit. Nyamuk jantan tidak memiliki organ mulut (moncong) yang dapat melubangi kulit.
Alquran menafikan keseganan Allah membuat perumpamaan berupa nyamuk, tak lain untuk menunjukkan peran penting nyamuk dan makhluk yang serupa dengannya, serta untuk mengecam sikap orang-orang kafir yang meremehkan makhluk tersebut. Alquran juga membongkar kesalahan mereka yang mengabaikan bahaya nyamuk.
Dalam QS Al Baqarah: 26 di atas, bermacam jenis nyamuk ditunjukkan oleh kata ba’udhah dalam bentuk nakirah. Dan kata må yang disebut dua kali menandakan sesuatu yang lebih rendah dari nyamuk atau yang lebih besar darinya, seperti binatang-binatang yang bisa menularkan penyakit.
Sedangkan kata fauq, secara etimologi maknanya ialah ketinggian dan kelebihan dalam hal sifat.
Kalimat ba’idhatan famà fauqahâ maknanya, sesuatu yang melebihi nyamuk dalam hal bentuk dan remehnya Penggunaan kata ini berkonotasi penurunan derajat dari ‘hina’ menjadi “lebih hina’, apalagi huruf fa setelahnya menunjukkan adanya hubungan antara kalimat sesudahnya dengan kalimat sebelumnya.
Jadi maknanya, ‘sesuatu yang melebihi nyamuk dalam hal bentuk kecilnya’ karena maksud yang diinginkan adalah kekecilannya. Kata fauq sendiri digunakan untuk memaknai keunggulan dan kelebihan dalam hal sifat.
Bermacam jenis nyamuk dan makhluk kecil lain berbeda-beda dalam hal bentuk dan kebiasaannya, demikian pula senjata yang digunakan masing-masing untuk menyerang manusia atau hewan. Sebab satu jenis nyamuk saja bisa menyebabkan bermacam penyakit pada korban-korban tertentu.
Pertempuran manusia melawan makhluk kecil selalu saja akan dimenangkan oleh balatentara makhluk kecil tersebut. Tentu saja ini merupakan tantangan abadi terhadap kesombongan dan keangkuhan manusia.
Nyamuk adalah serangga kecil yang memiliki sayap. Nyamuk jantan mendapatkan makanan hanya dari madu bunga saja, bukan dari darah. Sang pejantan tidak bisa menggigit kulit manusia. Lain halnya dengan nyamuk betina, ia memiliki mulut yang dirancang untuk melubangi kulit manusia dan hewan yang memiliki darah panas untuk mendapatkan makanan. Hal itu karena nyamuk betina membutuhkan protein untuk menghasilkan telur.
Jika nyamuk betina membawa bakteri penyakit yang diisapnya dari manusia dan hewan yang mengandung penyakit tersebut, maka sangat mungkin nyamuk ini memindahkan bakteri itu melalui cairan liurnya dan menyebarkannya dalam skala yang lebih luas. Karena itu, bahaya nyamuk tidak terbatas pada sengatannya yang kadang menimbulkan perih, gatal dan bentol, tetapi juga pada bakteri penyakit menular yang dibawanya.
BACA JUGA: 10 Tanaman Pengusir Nyamuk
Di antara bakteri yang dibawa nyamuk ialah parasit malaria (Plasmodium), parasit yang menyebabkan penyakit kaki gajah (Elephantiasis), parasit penyakit demam kuning (Yellow Fever), demam berdarah (Hemorrhagic Fever), dan demam Rift Valley.
Pengetahuan tentang nyamuk dan perannya dalam menimbulkan penyakit masih terasa mustahil sebelum ditemukan mikroskop. Peran nyamuk dalam membawa parasit malaria, misalnya, baru diketahui beberapa tahun sebelum abad ke-20.
Sir Ronald Ross adalah ahli bakteri Inggris yang menemukan parasit malaria dalam sistem gastrointestinal nyamuk Anopheles pada 1897, dan meletakkan dasar untuk melawan penyakit tersebut. Pada 1898, sekelompok ilmuwan Italia berhasil menemukan peran nyamuk dalam membawa benih-benih penyakit.
Kata malaria sendiri berasal dari bahasa Italia yang berarti udara yang rusak. Hingga kini, kata ini masih digunakan karena merupakan istilah historis. Padahal, maknanya dilandasi anggapan yang salah, bahwa penyakit berpindah ke dalam tubuh manusia melalui udara yang kotor. []