BANDUNG—Hermansyah, pakar IT lulusan Teknik Fisika ITB angkatan 1989, dibacok ketika melintas di jalan tol Jagorawi, Ahad (9/7/2017) dini hari.
Menurut Komunitas Alumni ITB Ganesha Maju Bersama, penganiayaan yang dialami Hermansyah tersebut adalah bentuk teror. Peristiwa itu juga dinilai tidak lepas dari sikapnya akhir-akhir ini terkait kasus ‘baladacintarizieq’.
“Kami menyakini bahwa kejadian yang menimpa saudara kami, Hermansyah tidak luput dari warna dan sikap perjuangan, pilihan perjuangan yang dijalankan oleh Hermansyah. Untuk itu kami dan kita semua berkeyakinan pilihan dan perjuangan menyatakan kebenaran dan kebaikan yang dilakukan Hermansyah tersebut merupakan hak setiap warga negara,” ujar Akhmad Syarbini, Ketua Komunitas Alumni ITB Ganesha Maju Bersama.
Dengan adanya terror tersebut, Akhmad menyatakan hal itu tidak menyurutkan semangat alumni ITB. Dia pun meminta alumni ITB lainnya agar tetap menyuarakan kebenaran.
“Dengan tegas, kami tidak takut dengan segala aksi aksi teror dan keji seperti ini dan komunitas alumni ITB akan tetap senantiasa menyuarakan setiap kebenaran dan kebaikan yang kami yakini,” sebutnya.
Seperti diketahui Hermansyah merupakan pakar IT yang berpendapat bahwa konten dalam situs baladacintarizieq adalah rekayasa. Dia pun menyebut tidak sulit mencari penyebar konten pornografi itu.
Pada acara Indonesia Lawyers Club Juni lalu, Hermansyah menyatakan percakapan yang diduga berkonten pornografi via WhatsApp antara Habib Rizieq dan Firza Husein sebagai “asli tapi palsu.” Chat semacam itu, kata Hermansyah, bisa dibuat dengan mudah oleh hacker.
Hermansyah juga mengatakan, foto bugil Firza Husein dalam chat itu ialah rekayasa, hasil editan seorang amatir. Menurutnya, siapa saja bisa mengedit foto semacam itu dengan software atau aplikasi pengedit foto.
Tak hanya itu, Hermansyah membantah penyebar foto porno Firza Husein sulit dicari. Ia mengklaim hal tersebut mudah saja dilakukan, tinggal menghubungi cloudfare.com selaku penyedia proksi situs-situs di internet. Sebab si penyewa proksi baladacintarizieq.com pasti membayar dengan Visa atau MasterCard, sehingga nama dan identitasnya bisa diketahui.
Hermansyah bahkan pernah meminta cloudfare.com untuk membuka identitas penyewa proksi baladacintarizieq.com tersebut, namun tak diberikan lantaran ia bukan aparat penegak hukum atau pengadilan.
Pun begitu, Hermansyah mengaku sudah tahu siapa dalang di balik baladacintarizieq.com meski ia tak pernah mengungkapkannya secara gamblang. []
Sumber: Kumparan.