AMAL kosong, apa itu?
Adakah yang rela bila amalan yang dilakukan sama sekali tak berguna baginya? Bertemu dengan Allah dalam keadaan tak membawa bekal apapun. Padahal rasanya sudah melakukan banyak ketaatan selama hidup di dunia.
Rasanya puas dan bangga dengan banyak perkara yang telah diupayakan. Tapi sayang semua itu hilang tak menorehkan catatan amal di sisi Allah.
Rupanya selama ini beramal demi mengharapkan duniawi?
BACA JUGA: Tidur Siang, Amalan yang Setan Tak Bisa Lakukan
Menginginkan harta, jabatan, ketenaran, anak yang sukses? Dan Allah berikan semuanya di dunia.
Namun ketika menghadap Allah ternyata yang tersisa hanyalah catatan amal kosong. Amalan kecil yang tak dianggap justru masih ada di dalamnya. Karena saat dinilai receh tak terbesit untuk mengharapkan imbalan duniawi.
Kemana hilangnya semua amal yang dinilai banyak?
Allah Ta’ala sudah memberikan ganti dan ganjarannya di dunia.
Allah Ta’ala berfirman,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11] : 15-16)
Qatadah mengemukakan, “Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuan, niat dan kejarannya, maka Allah akan memberi balasan dunia atas kebaikannya yang telah ia lakukan, sehingga ketika menuju alam akhirat kelak, tidak ada lagi kebaikan baginya yang dapat diberikan sebagai balasan. Sedangkan orang mukmin, maka ia akan diberikan balasan di dunia atas kebaikan yang telah dilakukannya dan diberikan pula pahala atasnya kelak di alam akhirat.” (Tafsir Ibnu Katsir)
Saat bersedekah ternyata orientasinya untuk mendapatkan kekayaan, sholat dhuhanya supaya mendapatkan rizki yang banyak. Beristighfar, sholawat, dzikir, puasa, shalat atau tahajjud pada malam hari, tidak ia kerjakan kecuali (hanya) untuk memperoleh keduniaan. Keridhoan siapa lagi yang pantas diharapkan kecuali hanya untuk Allah?
Hal yang segera dilakukan tida lain adalah dengan meluruskan niat. Melakukan segala sesuatu mengharap keridhoan Allah semata. Jika Allah ridho, Dia akan berikan semuanya. Dunia dan akhirat.
BACA JUGA: Ini Dia 12 Amalan yang Mendatangkan Rezeki melimpah
Adapun keutamaan dari setiap amalan bukanlah tujuan, melainkan bonus dan manfaat yang akan kita dapatkan di dunia.
https://www.youtube.com/watch?v=BHysMMvMvWU
Sedangkan untuk akhirat pahalanya akan jauh lebih besar. Sebagaimana istighfar, salah satu keutamaannya adalah untuk memudahkan rizki dan urusan. Namun niat dan tujuan mengamalkannya adalah untuk mendapatkan ampunan Allah dan keridhoanNya.
Ketika Allah mengampuni seorang hamba maka sejatinya Allah akan memberikan kemudahan untuknya.
InsyaAllah…
Wallahu a’lam bi showab. []