SETIAP mahluk hidup pastinya akan merasakan datangnya hari kematian. Kematian menjadi sesuatu hal yang tak bisa ditawar dan dielakan siapa pun karena sudah ditakdirkan oleh Allah.
“Dan Allah tidak akan memundurkan waktu kematian seseorang jika sudah sampai pada ajalnya, dan Allah maha teliti akan amal-amal yang kalian kerjakan,” (QS Al Munafiqun: 11).
“Dan setiap umat ada ajalnya. Maka jika telah sampai ajal mereka, tidak mereka bisa memintanya supaya diakhirkan walau sesaat dan tidak pula bisa meminta supaya disegerakan,” (QS Al Araf: 34).
Namun tahu kah kalian jika kematian sebenarnya bisa ditunda dengan beberapa amalan. Menunda kematian disini bukan berarti menentang ketentuan mutlak Allah, tetapi dimaksudkan walaupun raga kita telah tiada namun kebaikan amal yang kita tanam tetap dapat dirasakan manfaatnya.
Walaupun hakikatnya kita sudah mati, namun kemanfaatan diri kita masih dapat dirasakan seakan-akan kita belum tiada. Dengan demikian, walaupun kematian tidak bisa dielakkan namun amalan ‘penunda kematian’ ini bisa menjadi jalan bagi kita untuk meraih predikat manusia terbaik di hadapan Allah.
Lantas amalan-amalan apa sajakah yang dimaksud? Yang pertama adalah bersedekah.
Rasulullah bersabda;
“Sesungguhnya sedekah seorang muslim dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang su’ul khotimah, Allah akan menghilangkan sifat sombong, kefakiran, dan sifat berbangga diri darinya,” (HR Thabrani).
Meringankan tangan dengan melakukan sedekah dengan ikhlas, niscahya penjelesan dalam hadis di atas akan kita nikmati sepanjang hayat.
Yang kedua adalah berbakti kepada kedua orang tua. Rasulullah bersabda;
“Barangsiapa senang (berharap) Allah memperpanjang umurnya dan menambah rizkinya maka hendaklah berbakti pada kedua orang tuanya dan menyambung hubungan sanak keluarga,” (HR Al Baihaqi).
Betap luar bisanya jika kita bisa berbakti kepada orang tua, apalagi jika kita mendapati kedua orang tua yang sudah lanjut usia. Maka memelihara mereka dengan sebaik baiknya perilaku seorang anak yang baik bisa menjadi ladang amal menuju surga yang diridhai.
Yang terakhir adalah amalan menjalin dan mempererat tali silahturahmi. Rasulullah bersabda;
“Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang, maka hendaklah ia bersilaturahmi,”(HR Bukhari).
Jadi silaturhami dianjurkan karena dapat meluaskan rezeki dan memperpanjang umur hidup semata-mata untuk memperbaiki diri. Untuk tiu kebaikan dari silahturahmi dapat dipetik kelak hingga kita sudah tiada.[]
Sumber: Dream