DI antara sebab kegagalan seorang hamba dalam mengupayakan rezeki adalah minimnya ilmu. Ia tidak mengetahui sebab-sebab diturunkannya rezeki dan sebab-sebab yang menghalanginya. Pasalnya, jika sebab-sebab rezeki sudah dikerjakan dengan sempurna, maka seorang hamba akan diberi rezeki dari arah yang tidak diduga-duga, melebihi permintaannya.
Salah satunya sebagaimana disebutkan dalam riwayat ini; jika seseorang berhasil mengamalkan (sebab-sebab berlimpahnya rezeki), tentu rezekinya akan berlimpah. Insya Allah.
“Dan bahwasanya, jika mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).” (Qs. al-Jinn [72]: 16)
Allah Ta’ala akan memberikan rezeki yang berlimpah kepada hamba-hamba-Nya yang istiqamah dalam kebaikan. Siapa yang senantiasa berada di jalan-Nya yang lurus, dibentangkan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka sebelumnya.
Sahabat mulia Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menuturkan, beliau mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Allah ‘Azza wa jalla berfirman, ‘Andai hamba-hamba-Ku menaati-Ku, tentu akan Aku turunkan hujan kepada mereka di malam hari, menerbitkan matahari untuk mereka di siang hari, dan tak akan memperdengarkan suara petir kepada mereka.”
Hadits qudsi ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Imam ath-Thayalisi, dan Imam al-Hakim Rahimahumullahu Ta’ala, dikutip oleh Imam Ibnul Jauzi dalam kitab Shaid al-Khatir.
Taatlah kepada Allah Ta’ala untuk mendapatkan Ridha-Nya. Beriman dan beramal shalihlah karena-Nya untuk mendapatkan Rahmat-Nya sebagai tiket untuk masuk ke dalam surga dan syarat bertemu dengan-Nya.
Jangan pernah khawatirkan rezeki. Jangan ributkan soal jatah yang sudah amat pasti; sementara diri sibuk dalam kemaksiatan dan tindakan pengingkaran kepada Allah Ta’ala. Jangan sampai kita mengharapkan sesuatu, tapi kita mengkhianati Zat yang memberikan semuanya kepada kita.
Sibukkan dirimu dalam ketaatan. Sibukkan diri dalam melakukan amalan wajib, tambahi dan sempurnakan dengan amalan-amalan yang disunnahkan. Sibukkan dirimu sesibuk-sibuknya, hingga tiada waktu untuk meminta. Sebab, ketika kita sibuk dalam amal ketaatan hingga benar-benar lupa menyampaikan permintaan, maka Dia akan melimpahkan pemberian melebihi apa yang kita inginkan.
Masalahnya adalah, sebagian kita sibuk meminta, tapi lupa beribadah. Persis seperti karyawan yang minta gaji besar, tapi ia bermalas-malasan dalam bekerja. []
Sumber: Kisahikmah