SEKECIL apa pun keburukan dan kebaikan yang kita perbuat tak ada yang tak tertulis dalam catatan amal. Karenanya, kita harus berusaha untuk selalu melakukan kebajikan walau sekecil apa pun itu. Dan salah satu di antara amalan-amalan yang dapat menambah kebajikan yaitu dengan menjadi muadzin atau kita mengucapkan sebagaiamana yang diucapakan muadzin.
Rasulullah SAW bersabda, “..Muadzin diampuni dosanya sepanjang suaranya. Ia dibenarkan oleh setiap yang mendengarnya, baik yang basah maupun yang kering, dan dia mendapat seperti pahala orang yang shalat bersamanya,” (Shahiih Sanan an-Nasa’i, dari al-Bara’ bin ‘Azib ra. no. 646.).
Seandainya kita berada di masjid yang di dalamnya terdapat seratus orang yang melaksanakan shalat, sedangkan kita muadzin atau menjawab seruan muadzin, maka kita akan mendapat pahala seratus orang yang shalat, disamping shalat yang kita lakukan.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bahwa seseorang mengatakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya para muadzin melebihi kami.”
BACA JUGA:
Bicara, Abaikan, dan Tinggalkan
Merancang Masa Depan Terbaik
Maka beliau bersabda,”Katakanlah sebagaimana yang mereka ucapkan. Jika selesai (adzan), maka memohonlah, niscaya permohonanmu dikabulkan,” (Shahiihut Targhiib wat Tarhiib [I/62]).
Selain menjadi muadzin dan menjawab adzan, kita juga bisa menambah kebajikan kita dengan menghadiri pelajaran-pelajaran di masjid seperti kajian mingguan dan lain sebagainya.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa pergi ke mesjid yang tujuannya hanyalah belajar kebaikan atau mengajarkannya (atau mengamalaknnya), maka ia mendapatkan seperti pahala orang berhaji yang sempurna hajinya,” (HR. Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh al-Albani).
Memelihara shalat berjamaah di shaf pertama juga telah menambah kebajikan bagi kita. Berdasarkan penuturan dari al-Irbadh bin Sariyah:
“Rasulullah SAW memohonkan ampunan untuk shaf terdepan sebanyak tiga kali, dan untuk shaf yang kedua hanya sekali,” (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Majah).
Dan Rasulullah SAW bersabda pula,
“Sesungghnya Allah dan Malaikat-Nya bershalawat atas (orang-orang yanga ada di) shaf pertama.” (HR. Ahmad dengan Sanad yang jayyid). []
Sumber: 31 Tuntunan Hidup Berkah & Panjang Umur ‘ala Nabi SAW/Amir bin Muhammad al-Mudari/Penerbit: Pustaka Ibnu ‘Umar/2011