SUATU hari selepas menunaikan shalat Ashar, Rasulullah menghadap ke arah para sahabat kemudian beliau berkata, “Aku tidak tahu, apakah aku akan menyampaikan sesuatu atau tidak.”
Para sahabat kemudian menjawab, “Jika yang engkau sampaikan adalah kebaikan maka sampaikanlah. Tetapi jika itu keburukan maka Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”
BACA JUGA: Umar Meminta Izin untuk dikubur Bersama Kedua Sahabatnya
Kemudian beliau bersabda, “Tidaklah seorang muslim bersuci dengan menyempurnakan apa yang wajib dalam bersucinya itu, kemudian ia melakukan shalat lima waktu, melainkan perbuatannya itu adalah penghapus bagi dosa di antara kelima waktu tersebut.”
Kemudian di waktu selepas Ashar lainnya, beliau kembali menghadap para sahabat lalu berkata, “Tidaklah seseorang dari kamu berwudhu dengan sempurna lalu membaca: Asyhadu An Laa Ilaaha Illallaah wa Asyhadu Anna Muhammadan ‘Abduhu waa Rasuuluh, melainkan dibuka untuknya pintu dari mana saja. Dan tidaklah seorang muslim berwudhu dengan sebaik-baiknya lalu melaksanakan shalat dua rakaat dengan wajah dan hati yang tunduk dan khusyu, melainkan baginya Surga.”
BACA JUGA: Ini Sahabat yang Disebut Penghuni Surga
Apa yang disampaikan beliau selepas shalat Ashar hanya jarang-jarang, beliau lebih sering menyampaikan ceramahnya selepas shalat Dzuhur. Hal itu karena beliau memahami bahwasanya para sahabat dan jamaah yang hadir kurang fokus dibanding selepas shalat Dzuhur. Sungguh luar biasa bagaimana perhatian beliau terhadap para sahabat dan juga kita selaku umatnya. []
Sumber: Abdul-Wahhab bin Nasir Ath-Thariri. 1435 H. Al-Yaum An-Nabawi, Agenda Harian Rasulullah ﷺ. Jakarta: as@-prima pustaka.