DUA ayat terakhir dalam surah al-Baqarah bisa menjadi senjata pamungkaas bagi kaum muslimin agar dapat terhindar dari berbagai macam pengaruh kiriman sihir, magis, maupun mantra yang jahat.
Bacalah dua ayat ini setiap hari sebagai perlindungan bagi rumah. Insya Allah kekuatan sihir, magis, atau apa pun itu tidak akan bisa menembus ke dalam rumah kita.
Adapun hadis yang menyebut tentang keutamaan dua ayat tersebut adalah sebagai berikut.
Abu Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir surah al-Baqarah dalam satu malamnya, maka cukuplah hal itu.” (HR. al-Bukhari No.4624 dan Muslim No. 1340)
Al-Nu’man ibn Basyir ra berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya, Allah telah menentukan/menuliskan kitab (takdir) 2000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi, diturunkan dari kitabnya itu/takdirnya dua ayat yang dijadikan penutup surah al-Baqarah, dan tidaklah keduanya (2 ayat) itu dibaca di sebuah rumah selama tiga malam, kecuali setan tidak akan mendekatinya.” (HR. At-Tirmizi No. 2807, an-Nasa’I dalam al-Sunan al-Kubra [hadis No. 10802 dan 10803])
Ibn Abbas r.a. bercerita, “Ketika Jibril duduk bersama Nabi shalallahu alaihi wasallam tiba-tiba terdengar suara benturan yang keras dari atas kepalanya. Kemudian beliau berkata: ‘Ini adalah suara pintu di langit yang belum pernah dibuka, kecuali hari ini, kemudian turun melalui pintu itu malaikat yang belum pernah turun, kecuali hari ini. Kemudian malaikat itu memberi salam dan berkata: ‘Berilah kabar gembira dengan adanya dua cahaya yang kedua-duanya diberikan kepadamu (Muhammad) dan belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelum kamu: pembuka kitab (surah al-Fatihah) dan penutup surat al-Baqarah. Tidaklah engkau membaca satu huruf dari keduanya, kecuali akan diberikan kepadamu’.” (HR. Muslim No. 1339)
Dua ayat terahir surah al-Baqarah yang dimaksud adalah sebagai berikut.
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 285-286)
Wallahu a’lam bishawab. []
SUMBER: https://www.inspiradata.com/sihir-ataupun-santet-tidak-akan-mempan-jika-sering-mengamalkan-dua-ayat-ini/