AMR bin Luhai adalah orang pertama kali menyebarkan kemusyrikan sebelum Nabi ﷺ diutus.
Memang, kesyirikan selalu ada di setiap zaman dan manusia tidak pernah lepas dari ujian untuk selalu menduakan Allah SWT.
Kesyirikan sudah terjadi sejak zaman nabi-nabi terdahulu, tidak hanya terjadi pada zaman jahiliah saat Rasulullah SAW belum diutus. Tak terkecuali di zaman modern seperti saat ini, kesyirikan juga terus merebak meski dikemas dengan bungkus baru dan seringkali tidak disadari.
Untuk itu kehati-hatian agar tidak terjatuh pada perbuatan syirik sangatlah penting karena Allah ‘azza wa jalla menyebut perbuatan ini sebagai dosa besar yang paling besar dan tidak akan memberi ampunan bagi pelakunya kecuali jika ia telah bertaubat.
BACA JUGA: Hati-Hati, 4 Hal Ini Bisa Mendekatkan Anda pada Kesyirikan
Sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, umat ini akan terus mengikuti langkah umat sebelumnya. Tentunya juga tidak terlepas dari mengikuti mereka dalam peribadatan kepada selain Allah ‘azza wa jalla.
Hal yang demikian ini akan terjadi sampai hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكِينَ
“Tidak akan terjadi hari kiamat sampai kabilah-kabilah dari umatku mengikuti orang-orang musyrik.” (HR. Abu Dawud no. 4252, Ibnu Majah no. 3952, serta disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud, 3/801 no. 3577 dan dalam Shahih Ibnu Majah, 2/352 no. 3192 dari sahabat Tsauban radhiallahu ‘anhu)
Sebelum Rasulullah ﷺ diutus, bangsa Arab terbagi menjadi dua. Satu kelompok mengikuti agama-agama terdahulu seperti agama Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Sedangkan satu kelompok lagi mengikuti agama Nabi Ibrahim ‘as yang lurus, terlebih di negeri Hijaz, Makkah al-Mukarramah.
Sampai pada akhirnya muncul seseorang yang bernama Amr bin Luhai al-Khuza’i, seorang pemuka di negeri Hijaz. Dia dikenal sebagai ahli ibadah dan orang shalih.
Suatu waktu, ia pergi ke negeri Syam untuk berobat. Amr bin Luhai melihat penduduk negeri Syam menyembah berhala dan dia menganggap baik perbuatan tersebut.
Pulang dari Syam, Amr bin Luhai membawa patung, lantas setelahnya juga membawa patung yang digali dari peninggalan kaum Nuh ‘as.
Lalu dia membagikannya kepada kabilah Arab dan memerintahkan untuk menyembahnya. Orang-orang pun menyambut dan menerima seruan tersebut hingga akhirnya kesyirikan memasuki negeri Hijaz dan negeri lainnya.
BACA JUGA: Dua Dosa Besar setelah Perbuatan Syirik
Rasulullah ﷺ bersabda tentang ‘Amr bin Luhai al-Khuza’i,
رَأَيْتُ عَمْرَو بْنَ لُحَيٍّ الْخُزَاعِي يَجُرُّ قَصَبَهُ فِي النَّارِ
“Aku menyaksikan Amr bin Luhai al-Khuza’i menarik isi perutnya di dalam neraka.” (Sahih, HR. al-Bukhari no. 3521 dan Muslim no. 2856 dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, lihat Syarah Masa’il al-Jahiliah karya asy-Syaikh Shalih Fauzan dan Mukhtashar Sirah karya asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, hlm. 12). []
SUMBER: ASYSYARIAH