BANGLADESH-Pihak UNICEF mengatakan pada hari Selasa (12/9/2017), lebih dari 200.000 anak-anak Rohingya yang telah meyelamatkan diri ke Bangladesh dari Myanmar, memerlukan bantuan darurat.
“Ini adalah krisis kemanusiaan yang terus berlanjut dan anak-anak menjadi korban utama dalam krisis ini,” kata Jean Lieby, kepala Perlindungan Anak UNICEF Bangladesh.
Seperti dilansir Anadolu Agency Lieby mengatakan, 60 persen pengungsi adalah anak-anak.
“Hal pertama yang Anda lihat di kamp Rohingya yang berbeda di Bangladesh adalah banyaknya anak-anak. Anda akan melihat anak-anak yang belum tidur berhari-hari, mereka lemah dan lapar, ” tambahnya.
Lieby mengatakan, menurut UNICEF, di wilayah Bangladesh ada sekitar 200.000 anak-anak Rohingya memerlukan bantuan segera.
Pejabat UNICEF sendiri juga mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap anak-anak yang terpisah,”Kami telah mengidentifikasi 1.128 anak yang terpisah. Namun, jumlah ini meningkat dalam beberapa hari mendatang.” [Eka Aprila]