Oleh: Anne Adzkia Andriani
OBROLAN ba’da sholat Subuh bareng Kayyisha. Masih berbalut mukena.
Saya mengajak dia ikut munasharah Palestina hari Ahad.
K: “But I’m scared, Mi. We’d get bombed.”
Saya: “Nggak, bomnya jauh di Palestina. Di sini insya Allah aman.”
Dia angguk-angguk.
Saya: “Memangnya kenapa takut?”
K: “I dont want to go to neraka.” Suaranya lirih.
Lalu saya bilang kalau anak-anak nggak ada yang masuk neraka. Semua langsung masuk surga karena belum punya dosa dan sangat disayang Allah. Termasuk anak-anak Palestina. Mereka semua syahid.
Setelah itu baru matanya berbinar dan senyumnya mengembang. Hati saya lumer bukan main.
K: “How about adult, like you?” Wajahnya sedikit khawatir.
Saya: “Ummi juga pengin masuk surga. Insya Allah anak sholeh berserta doanya juga bisa menjemput orang tua mereka ke surga. Kita bareng-bareng berjuang untuk masuk surga ya.”
Kayyisha-ku senyum lagi.
Sayangku, rindumu pada surga insya Allah akan mengantarkanmu ke sana. Tetaplah bercita-cita menjadi syuhada. Semoga kelak kita diwafatkan khusnul khatimah. ‘Aamiin. []