Dari zaman nabi Adam, nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Nuh sudah ada qurban. Anak lelaki harus bisa sembelih hewan qurban, harus ada kaderisasi. Memang sunnahnya hewan qurban dipotong sendiri.
Siapa yang ngajarin? Ayahnya dan gurunya/ustadnya. Anak-anak lelaki jangan cuma nonton aja, yang motong si tukang jagal.
Agar jiwa kelelakiannya juga timbul. Menjadi pahlawan keluarga bukan yang takut lihat darah.
Alhamdulillah, di SMU Jibbs juga Zacky belajar menyembelih ayam dengan basmallah untuk konsumsi sendiri, setelah motong ayam biasanya mereka “ngeliwet” together. Sekolah di Jibbs, anakku nambah ilmunya dan nambah kiloannya hehe…
Adab memotong hewan qurban;
1) hewannya di elus-elus, sambil berdzikir “Bismillahi Allahu Akbar” agar hewannya lemah dan tenang pasrah ( total submission). Kambing itu faham kok, biasanya anak-anak ajak ngobrol dan minta ma’af. Minta ma’af biasanya Ben ikut-ikutan, “ma’af yaa mbek, kita berpisah.” Lalu Ben (4 years), disuruh lari masuk rumah sama abangnya dan Ben ngintip dari lantai atas, dari balik horden. Pertanyaan klise “Nanti umminya cari-cari anaknya lho…” Di situ aku mulai berkaca-kaca.
2) Lalu kupingnya si hewan, di tekuk nutupin matanya
3) Jangan perlihatkan pemotongan di depan hewan lain yang masih hidup, nervous lah… Apalagi nyate depan teman-temannya, kejam banget…
Ngasah pisau depan hewan qurban aja gak boleh…
4) Dimulai dengan membaca Basmallah. Itulah yang membedakan halal gak halalnya makanan kita, walau bukan pork. Gitu lho…
5) Cari pisau yang sangat tajam, jangan yang tumpul atau karatan biar sekali tebas. Biasanya dua kali, satu kali untuk keluarkan darah, ketika sudah lemas lalu di potong arah kebalikannya. Duh, ini kok di ceritakan sampai detail, jadi inspirasi untuk mutilasi gak yaa?
6) Ketika prosesi penyembelihan dengungkan suara takbir, tapi jangan gegap gempita, yang syahdu aja.
Disunnahkan bertakbir dan mengucapkan basmalah ketika menyembelih kurban, karena ada riwayat dari Anas bahwa ia berkata :
ضَحَّى النَّبِيُّ بِكَبْشيْنِ أَملَحَيْنِ أَقْرنَيْنِ، ذَبْحَهُمَا بِيَدِهِ، وَسَمَّى وَكَبَّرَ، وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَا حِهِمَا
“Artinya : Nabi berkurban dengan dua domba jantan yang berwarna putih campur hitam dan bertanduk. beliau menyembelihnya dengan tangannya, dengan mengucap basmalah dan bertakbir, dan beliau meletakkan satu kaki beliau di sisi-sisi kedua domba tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim)
7) Darah yang mengucur tuh barakah bagi tenpat yang dikucurkan -itu keyakinan-. Jadi ya umat Islam gak bisalah terima usulan dari gubernur terdahulu untuk menyembelih di rumah potong hewan…
Ini aja anak anakku motong di halaman rumah.
8) Tumpukan berat badan di tangan yang megang pisau, agar hanya sekali tebas, agar tidak menyakiti hewan yang bersangkutan terlalu lama. Biasanya bagi pemula kayak anak anak remaja gitu, agak gemetaran tuhh, jadi di bantu aja deh…
Disunnahkan seorang muslim untuk bersentuhan langsung dengan hewan kurbannya (menyembelihnya sendiri) dan dibolehkan serta tidak ada dosa baginya untuk mewakilkan pada orang lain dalam menyembelih hewan kurbannya. (HR. At Tirmidzi)
Yaa, Sesungguhnya Allah ciptakan hewan itu untuk dimakan jadi yaa harus dipotong. Gak ada rendang tanpa sembelih, gak ada sosis, burger, gulai, opor, nasi kebuli, beef teriyaki tanpa prosesi pemotongan. Lalu kenapa bilang Islam kejam karena pas suasana Ied Adha terlihat darah dimana-mana dengan status kepala kambing terputus?
Nah bagi yang upload prosesi penyembelihan, gak usah lah tayangkan kepala hewan berdarah-darah dalam status anda, nanti kita di tuduh psychopath… []
Website:
http://www.jakartaislamicschool.com/principal-article
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs