PERHATIAN-perhatian! Anak sekolahan dilarang pacaran. Umur baru belasan, sangat rentan rusak pergaulan. Apalagi emosi masih sukar dikendalikan, bisa jadi hawa nafsu akan mudah dijerumuskan setan. Perilaku maksiat dengan mudah merusak keimanan. Dari berkendara sambil boncengan, pelukan hingga ciuman semua itu terjadi akibat virus kasmaran. Kalau tidak membentengi diri dengan ketakwaan, niscaya hancurlah kesucian jiwa dan badan.Â
Kasihan orang tua kalian yang membiayai sekolah hingga menguras tenaga juga pikiran. Mereka berharap agar buah hatinya memiliki penghidupan di masa depan. Untuk itulah meski harus bersusah payah tetap berusaha agar kalian bisa menjadi generasi yang berpendidikan. Kalau semasa sekolah malah asyik berpacar-pacaran, bisa-bisa bukan rajin belajar malah ‘dikerjain’ pacar hingga habis-habisan. Dari sekadar umbar kata-kata mesra, berlanjut saling raba-raba, ujung-ujungnya buka-bukaan bahkan tak jarang sampai keblablasan.
Demi Tuhan! Jangan karena takut disebut jomblo malah menyandang gelar ‘cabe-cabean’. Mental ‘cabe’ jangan dibesar-besarkan, meski kebutuhan pokok namun diperdagangkan dalam bentuk kiloan. Apakah diri kalian mau dipersamakan demikian, dijual bebas di pasaran, diecer sedemikian rupa agar menjadi santapan? Tolong akal sehat baiknya dipergunakan, jangan sampai hilang kewarasan. Harga diri kalian lebih tinggi daripada sekadar barang dagangan. Jagalah kesucian diri hingga ke jenjang pernikahan.
Sekali lagi harap diperhatikan: Anak sekolahan dilarang pacaran! Kalau masih pacaran, kelihatan sekali takut tak laku hingga kesucian diri diecer dengan gratisan. Kalau mau dikerjain pacar hanya modal traktiran tentu itu perilaku yang sangat menyedihkan. Lebih baik mintalah uang jajan pada orang tua kalian, kalau tak diberi pikir cara kreatif lain untuk mendapat penghasilan tambahan. Misalnya menulis karya sastra lalu dikirimkan ke majalah atau koran, bisa juga berwirausaha kecil-kecilan, percayalah selalu ada jalan bagi setiap manusia yang bergiat usaha dengan kesungguhan. []