AMERIKA SERIKAT—Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan terus memburuk, kata analis politik AS James Jatras.
Jatras, mantan penasihat kebijakan luar negeri Senat di Washington, menyatakan hal itu pada Sabtu (27/10/2018) setelah Gedung Putih secara resmi mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Washington pada awal 2019. Langkah ini sempat ditunda pada Juli 2018 di tengah kemarahan AS terhadap Rusia.
BACA JUGA: Raquel, Polisi Detroit Amerika, Masuk Islam Karena Peristiwa 9/11
Undangan tersebut diumumkan Jumat (26/10/2018) oleh Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton selama konferensi pers di Tbilisi, Georgia.
“Kami telah mengundang Presiden Putin ke Washington,” kata Bolton pada konferensi pers.
Bolton mengadakan pertemuan dengan Putin dan pejabat Kremlin lainnya di Moskow untuk membahas penarikan AS dari perjanjian senjata nuklir era Perang Dingin.
“Setiap kali ada prospek Presiden Trump dan Presiden Putin mungkin bertemu untuk pertemuan puncak, saya pikir itu menggembirakan. Kedua Negara ini telah mengalami jalan panjang sebelum bisa mengembalikan segala jenis hubungan normal antara Rusia dan AS. Namun sejujurnya saya sedih bahwa hal itu akan terjadi,” kata Jatras.
BACA JUGA: Pemerintah Rusia Yakin Arab Saudi Tak Terlibat Pembunuhan Khashoggi
“Dengan keputusan AS yang siap untuk menarik diri dari perjanjian INF dan Rusia yang telah mempersenjatai Ukraina, saya pikir itu awal dari Washington melawan Rusia, ”tambahnya.
INF adalah Traktat Antara Amerika Serikat dan Republik Sosialis Uni Soviet tentang Eliminasi Misil Jangka Pendak dan Jangka Menengah Mereka, sebuah perjanjian 1987 antara AS dan Uni Soviet (dan kemudian negara-negara penerusnya, terutama Federasi Rusia). []
SUMBER: PRESSTV