IMAM Ahmad berkata, “Menurutku, tidak ada dosa yang lebih besar, setelah pembunuhan, daripada zina.” Ia berdalil dengan hadis yang diriwayatkan dari ‘Abdullah ibn Mas’ud r.a. bahwa ia bertanya, “Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?” Nabi saw. menjawab, “Menyekutukan Allah padahal Dialah yang telah menciptakanmu.” “Lalu apa?” tanyanya lagi. Beliau menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut (kekurangan) makan bersamamu.” “Setelah itu apa?” tanyanya kembali. “Engkau berzina dengan istri tetanggamu,” ujar beliau. Allah kemudian menurunkan firman-Nya untuk membenarkan itu, “yaitu yang tidak menyambah tuhan selain Allah, tidak membunuh yang Allah haramkan kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina,”.
Nabi saw. menyebutkan dosa terbesar dari setiap jenis agar jawabannya sesuai dengan pertanyaan penanya. Karena penanya bertanya tentang dosa terbesar, Nabi saw. memberikan jawaban yang mencakup jenis lainnya berikut dosa tersebut dari tiap-tiap jenis.
Syirik terbesar adalah menjadikan sekutu bagi Allah. Pembunuhan terbesar adalah membunuh anak sendiri karena takut si anak ikut makan dan minum bersama pelaku. Perzinaan terbesar adalah berzina dengan istri tetangga. Karena, berzina dengan istri tetangga membuat bahaya zina semakin besar dan semakin besar hak yang dilanggar.
BACA JUGA: Apakah Pezina dan Pencuri Bisa Masuk Surga?
Dosa dan hukuman zina dengan wanita bersuami lebih besar daripada zina dengan wanita tak bersuami sebab pelaku telah melanggar kehormatan sang suami, merusak ladang sang suami, mengaitkan nasab kepada si wanita padahal si wanita bukan milik pelaku. Jadi, jelaslah dosa dan kejahatan zina tersebut lebih besar daripada berzina dengan wanita tak bersuami.
Bahkan, zina dengan seratus wanita tak bersuami lebih ringan dalam pandangan Allah daripada zina dengan istri tetangga karena jika suami si wanita adalah tetangga, dosa zina ditambah dengan dosa melanggar kehormatan tetangga. Sang pelaku telah menyakiti tetangganya dengan perlakuan yang paling menyakitkan.
Nabi saw. bersabda, “Tidaklah masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman dari perlakuan buruknya.” Tidak ada kejahatan yang lebih buruk daripada zina dengan istri tetangga.
BACA JUGA: Empat Siksa Mengerikan bagi Pelaku Zina di Akhirat Kelak
Jika wanita yang dizinai masih keluarga pelaku sendiri, ia telah memutuskan hak kekerabatannya. Jika ia sudah berkeluarga, dosanya bertambah. Jika ia sudah berusia lanjut, dosanya semakin bertambah dan termasuk di antara tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, tidak disucikan, dan mendapat siksa yang pedih.
Apabila perzinaan dilakukan pada bulan suci, di kota suci atau di waktu yang Allah muliakan, seperti waktu-waktu shalat dan waktu-waktu istijabah, dosanya semakin berlipat lagi. Karena itu, perhatikanlah baik-baik bahaya dosa berikut tingkat dan hukumannya. []
Sumber: Kiat Membersihkan Hati dari Kotoran Maksiat/ Karya: Ibn Qayyim al-Jawziyyah/ Penerbit: Serambi Ilmu Semesta/ Tahun: 2008