RAMALLAH – Israel mengancam akan melancarkan perang baru di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Israel akan kembali mengobarkan perang jika kelompok itu berusaha menghalangi pembangunan tembok penghalang terowongan.
Israel telah mengumumkan bahwa mereka melihat terowongan tersembunyi yang beroperasi di bawah rumah warga sipil di Gaza. Negara Zionis itu pun mengancam untuk “menguliti” rumah-rumah tersebut.
Mayor Jenderal Eyal Zamir mengatakan Israel akan mempercepat pembangunan penghalang yang dianggap perlu setelah pejuang Palestina menggali ke wilayah negara itu selama perang Gaza 2014.
Zamir, yang merupakan kepala Komando Selatan Israel, mengatakan bahwa dia berharap pembangunan akan selesai dalam dua tahun Jumat (11/8/2017) kemarin seperti dikutip dari Asharq Alawsat.
Namun dia juga menjelaskan bahwa tembok tersebut berpotensi menyebabkan eskalasi berbahaya dalam hubungan dengan Hamas meski dibangun seluruhnya di wilayah Israel.
Selama berbulan-bulan, Israel telah secara aktif meneliti konstruksi dinding yang memiliki kedalaman puluhan meter, terdiri dari pelat beton dan sensor. Tembok ini diperkirakan membentang sepanjang 64 kilometer. Biaya pembangunan dinding itu adalah USD1,1 miliar dan akan selesai dalam waktu dua tahun.
Tentara Israel mengungkapkan pada hari Kamis bahwa foto udara telah mengambil gambar dan koordinat dua bangunan di Gaza telah digunakan oleh Hamas untuk menyembunyikan jaringan terowongan. Salah satunya milik keluarga yang terkait dengan Hamas.
Menteri Konstruksi Yoav Galant, yang juga seorang mantan komandan militer, mengatakan bahwa tembok penghalang tersebut akan dibangun di wilayah Israel yang sejajar dengan pagar perbatasan yang menutup daerah kantong Palestina yang dikelola oleh Hamas.
Serangan terowongan, Israel mengklaim telah menghancurkan 32 di antaranya, merupakan senjata kunci bagi Hamas selama perang Gaza 2014. Hamas juga membangun jaringan terowongan yang luas di bawah perbatasan Gaza dengan Mesir untuk menyelundupkan barang dan diduga senjata.
Israel dan Hamas telah bertempur dalam tiga perang di Jalur Gaza sejak kelompok tersebut merebut kendali wilayah itu dari kelompok Fatah yang bersaing dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 2007.
Perang tersebut menewaskan 2.251 warga Palestina dan menyebabkan 100 ribu orang kehilangan tempat tinggal, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. []