TANPA disadari, kita sering menghabiskan waktu dalam kesia-siaan. Kesia-siaan ini tidak lain dan tidak bukan karena kita sangat sering menunda-nunda dan berangan-angan. Padahal, Allah Azza wa Jalla memperingatkan kita dengan ancaman yang keras bagi orang yang sering menunda-nunda dan berangan-angan.
Firman-Nya:
ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الأمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka),” (QS. al-Hijr [15]: 3).
Imam al-Qurthubi rahimahullah mengatakan, “Firman-Nya, ‘…Dan dilalaikan oleh angan-angan kosong, yaitu yang menyibukkan mereka dari ketaatan,’ (Tafsir al-Qurthubi 10/6). Angan-angan kosong akan membawa rasa malas beramal, terbuai dalam lamunan, hingga akhirnya waktunya banyak terbuang. Karena sering berangan-angan kosong akhirnya dia akan sering menunda-nunda pekerjaan yang ingin ia kerjakan. Jadilah umur dan waktunya habis tanpa meraih tujuan yang ia cita-citakan.”
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma berwasiat, “Jika engkau berada di sore hari janganlah menunggu pagi, dan jika engkau berada di pagi hari janganlah menunggu sore. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu,” (HR. Bukhari: 6416).” []
Sumber: Panduan ManjemanWaktu bagi Muslimah/Karya: Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman