SEBUAH studi mengejutkan mengabarkan bahwa obesitas, atau kelebihan berat badan, di seluruh dunia telah merampas ekonomi global senilai 2 USD triliun per tahun. Data ini menunjukkan bahwa obesitas lebih mahal dibandingkan perang.
Data ini dikeluarkan oleh perusahaan konsultan yang berbasis di Inggris, McKinsey Global Institute pada 2014 silam. Saat itu, perusahaan konsultan bahkan mengatakan bahwa perang, terorisme, dan kekerasan bersenjata di dunia, hampir setara dengan biaya merokok dan obesitas yang menimbulkan efek kehancuran pada ekonomi internasional.
BACA JUGA: Obesitas Ibarat Penyakit Menular; Kita akan Gemuk Jika Dikelilingi Orang Gemuk?
Perusahaan ini juga mengungkapkan bahwa sekira 2,1 miliar orang di dunia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
“Obesitas adalah masalah ekonomi global yang disebabkan oleh banyak faktor,” kata laporan itu.
“Kami melihat pekerjaan kami pada program potensial adalah untuk mengatasi obesitas, yang hampir mirip dengan peta yang digunakan oleh navigator abad ke-16,” ujar McKinsey dalam laporannya.
“Beberapa pulau ada yang hilang dan beberapa benua juga cacat di peta ini, tapi peta ini masih bisa membantu para pelaut dari masa itu,” ujar McKinsey seraya menyamakan tugas perusahaannya dengan ekspedisi dunia pada abad ke-16.
BACA JUGA: Ternyata, Obesitas dan Tubuh Terlalu Kurus Sama Berbahayanya
Laporan ini menempatkan dampak fenomena ini setara dengan 2,8 persen dari produk domestik bruto global. Perusahaan ini juga memperkirakan bahwa hampir setengah dari populasi orang dewasa di dunia akan mengalami obesitas pada tahun 2030. Hal ini jelas bisa menciptakan tren tersendiri yang bisa merugikan perekonomian. []