KOREA UTARA—Pemerintah Korea Utara (Korut) dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk uji coba senjata nuklir terkuat di Samudera Pasifik. Keterangan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho untuk menanggapi ancaman terbaru Presiden AS Donald Trump terhadap Korea Utara.
Ri Yong-ho yang dijadwalkan menghadiri sidang Majelis Umum PBB (UNGA) pada akhir pekan, mengatakan kepada wartawan di New York bahwa keputusan akhir untuk menguji bom hidrogen berada di tangan Kim Jong-un.
“Itu bisa menjadi ledakan bom-H yang paling kuat di Pasifik. Kami tidak tahu apa tindakan yang bisa dilakukan karena akan diperintahkan oleh pemimpin Kim Jong-un,” kata Ri, seperti dikutip PressTV pada Kamis (21/9/2017).
Jika hal ini terjadi, maka uji coba tersebut akan menjadi yang pertama kalinya bagi Korut menguji senjata nuklir di luar perbatasannya.
Dalam pidato pertamanya di UNGA, Trump mengancam untuk “benar-benar menghancurkan” Korea Utara jika diperlukan.
“AS memiliki kekuatan dan kesabaran yang besar, namun jika dipaksa untuk mempertahankan diri atau sekutunya, kita tidak punya pilihan selain menghancurkan Korea Utara secara total,” ujar Trump.
Awal bulan ini, Pyongyang segera menguji sebuah bom hidrogen yang kuat di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri di timur laut negara tersebut.
Jepang, yang terletak di antara Korea Utara dan Samudera Pasifik, bereaksi terhadap ucapan Ri tentang kemungkinan uji bom hidrogen di luar wilayah Utara. Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera menegaskan bahwa uji coba tersebut “sama sekali tidak dapat diterima.” []