KITA semua pernah lupa. Tidak ada seorang pun manusia yang tidak pernah melakukan alfa. Sifat lupa ini memberi manfaat dan hal-hal yang berguna bagi seorang hamba. Namun pada sisi lain, sifat itu tidak memiliki manfaat.
Tapi tahukah Anda? Jika sifat lupa memiliki lebih banyak manfaat daripada keburukan yang ditimbulkannya?
Namun, bagaimana pun, seseorang hendaknya berdoa kepada Allah untuk menguatkan hafalannya, karena segala karunia itu datangnya dari Allah. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan kemurahan Rabb-mu tidak dapat dihalangi” (QS. Al Isra: 20)
Maka karunia (berupa hafalan yang bagus) itu tidak terbatas pada orang-orang tertentu saja, bahkan karunia Allah itu luas. Maka berdoalah kepada Allah, sungguh Allah itu Maha Pemurah.
Kemudian, seseorang hendaknya mengambil sebab-sebab yang bisa menjadikan kuatnya hafalan. Karena cahaya itu ada pada hati dan akal. Inilah yang merupakan sebab terbesar untuk kuatnya hafalan.
Semakin jauh seseorang dari maksiat, semakin kuat hafalannya. Ini tidak diragukan lagi berlaku bagi orang yang masih muda. Adapun orang yang sudah berusia lanjut, maka hafalan itu menjadi suatu hal yang sulit sekali. Dan akan sering sekali lupa. Tentu ini karena usianya yang sudah tua. Karena ketika usia mulai tua, semua anggota tubuh mengalami perubahan, semuanya mengalami kelemahan dan kekurangan lainnya. Dan kelemahan juga terjadi pada ingatan.
Jad intinya, seseorang hendaknya mengambil sebab-sebab yang bisa menjadikan kuatnya hafalan. []