ANDAI durian tidak mengeluarkan harumnya, maka tak ada seorang pun yang ingin mengecapnya. Pastilah semua menduga, “luarnya saja berduri, apalagi dalamnya.”
Durian mengajarkan kita, bahwa untuk mendapatkan manisnya hidup, kita harus melewati duri-duri kehidupan.
BACA JUGA: Menyikapi Istri yang Ceriwis
Durian-durian kemasan yang sudah tidak berduri dimana kita dapati di supermarket, mengajarkan kita malas, ingin enak tapi tidak mau kerja keras.
Di antara kita ada yang urun melangkah, karena melihat onak dan duri di awal perjalanan, padahal ada buah yang manis di penghujung sana.
Siapa yang ingin selalu manis hidupnya, bersiaplah mereguk pahitnya jamu pada kesudahannya.
BACA JUGA: Dakwah Itu Mendatangi
Siapa yang berpahit pahit di awal, manislah akibatnya nanti.
Jangan hanya mau bergerak karena ada untung yang kita dapat, takut mencoba karena khawatir ditusuk duri adalah awal kegagalan. []
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*
*#Join channel Telegram:*
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M