PALESTINA–Anggota Dewan Legislatif Palestina dari al-Quds, Ahmad Atwan, memperingatkan upaya penjajah Israel untuk mengubah rumah-rumah warga al-Quds menjadi penjara. Israel juga bakal menekan warga al-Quds dengan segala kekuatan untuk menyibukkan mereka dengan masalah-masalah kecil. Tujuannya untuk mencegah warga al-Quds melawan rencana penjajah Israel untuk melakukan israelisasi kota al-Quds.
“Langkah-langkah dan praktik-praktik yang dilakukan penjajah Isael terhadap warga al-Quds, terutama pemberlakuan tahanan rumah pada anak-anak Palestina, adalah awal dari upaya untuk mencegah setiap kegiatan yang menentang penjajah Israel atau menolak kebijakan dan perilaku penjajah Israel di al-Quds dengan tujuan untuk penghancuran fitur-fitur identitas al-Quds yang melawan proyek-proyek penjajah Israel dan upayanya untuk melakukan yahudisasi dan israelisasi kota al-Quds,” ungkap Atwan, Sabtu (4/1/2020).
BACA JUGA: Nyamar Jadi Warga Palestina, Polisi Israel Dipukuli 2 Pemuda Yahudi
“Untuk tujuan ini, penjajah Israel melakukan tekanan dengan semua kemampuan dan sarana yang dimiliki, mekipun tindakan-tindakan tersebut bertentangan dengan hukum Israel di kota al-Quds. Akan tetapi penjajah Israel berupaya untuk memaksakan kenyataan baru ini. Dan bertujuan untuk mengirim dua pesan,” tambah Atwan.
Atwan menjelaskan bahwa pesan pertama bersifat politis. Yaitu untuk menegaskan bahwa Israel adalah pemilik kedaulatan di dalam kota al-Quds dan tidak ada yang akan membantahnya.
Yang kedua, penjajah Israel ingin mengirim pesan individu kepada warga al-Quds dan para pemudanya bahwa “kalian akan terus terancam dan diburu dengan penangkapan atau pemenjaraan bahkan di rumah kalian sendiri, kalian tidak aman.”
“Penjajah Israel ingin mengubah rumah-rumah kami di kota al-Quds menjadi penjara, ketika mereka menerapkan tahanan rumah pada anak-anak kami. Artinya, mereka telah mengubah rumah warga al-Quds menjadi sebuah penjara. Seorang anak menjadi tahanan di rumahnya. Penjajah Israel ingin mencabik-cabik keluarga di al-Quds. Kerena penjajah Israel ingin mengubah warga penjadi sipir-sipir yang bertugas mengawasi anak-anak mereka,” lanjut Atwan.
Menurut Atwan, penjajah Israel tidak hanya melakukan penahanan rumah saja. Penjajah Israel juga menyibukkan warga dengan persoalan kehidupannya dalam menunaikan ritual keagamaan mereka.
Sekarang penjajah Israel menyibukkan warga dengan urusan shalat di Bab Ar-Rahmah dan berusaha memaksakan sebuah realitas di sana, memberlakukan pajak selangit, mendeportasi para pemimpin dan elit, seperti yang dilakukan pada kami para anggota dewan legislatif dari al-Quds dan para tokoh seperti Syekh Raed Salah.
BACA JUGA: Serbu Al-Aqsha, 200 Ektremis Yahudi Dilindungi Polisi Israel
Penjajah Israel mangancam para jamaah yang bersiaga di masjid al-Aqsha melalui ancaman penangkapan, larangan bepergian, dan melakukan operasi inspeksi harian.
Dengan hal itu, penjajah Israel berusaha menciptakan keadaan tekanan pada warga al-Quds agar sibuk dengan masalah pribadi dan tidak ada seorang pun yang melawan penjajah Israel. Seorang setiap orang menjadi seolah-olah itu adalah masalah independen dalam haknya sendiri. Pagi dan sore hanya berfikir, kapan penjajah Israel akan datang menyerbu rumah mereka dan bagaimana dia akan membayar denda, bagaimana keluar dari tahanan rumah, demikian seterusnya. []
SUMBER: PALINFO