SAHABAT mulia Islampos, tubuh harus kita jaga. Bukan hanya fisik, tapi spiritualnya juga. Menurut Al Ghazali, ada sejumlah anggota tubuh yang harus kita dijaga dari dosa. Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali yang dikenal sebagai Imam Al-Ghazali menjelaskan hal tersebut dalam Kitab Minhajul Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013.
Imam Al Ghazali juga menjelaskan bahwa manusia akan dimintai pertanggungjawaban. Kelak di Padang Mahsya anggota badan manusia akan bersaksi atas apa saja yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia. Karena itu, manusia harus menjaga anggota badannya agar tidak berbuat maksiat.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS Yasin: 65).
Menurut Al-Ghazali, siapa yang ingin bertakwa kepada Allah Ta’ala, sebaiknya ia memperhatikan lima anggota tubuhnya. Sebab kelimanya merupakan media bagi perbuatan baik dan buruk.
Kelima anggota tubuh itu adalah mata, telinga, lidah, hati dan perut. Kita harus berusaha keras untuk melindungi kelima anggota tubuh tersebut dari semua hal yang bisa mendatangkan bahaya pada agama seperti maksiat, sesuatu yang haram, hal-hal yang tidak berguna, serta berlebihan dalam hal yang mubah.
Jika kita berhasil melindungi kelima anggota tubuh tersebut, maka cukup bagi seluruh anggota tubuh lainnya. Dengan itu kita berhasil melaksanakan takwa secara komprehensif dengan seluruh anggota tubuh yang ada.
Sementara itu, di dalam kitab Bidayatul Hidayah –karya lainnya dari Imam Al-Ghazali– dijelaskan bahwa seluruh anggota badan manusia harus dijaga agar tidak berbuat maksiat. Khususnya tujuh anggota badan di antaranya mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan dan kaki.
Berikut penjelasannya:
Anggota Tubuh yang Harus Dijaga dari Dosa: Mata
Mata harus dijaga dari empat perkara:
- Menjaga mata dari melihat perempuan yang bukan muhrim.
- Menjaga mata dari melihat gambar-gambar yang membangkitkan syahwat.
- Menjaga mata dari melihat orang lain dengan pandangan menghina.
- Menjaga mata dari melihat aib orang lain.
Anggota Tubuh yang Harus Dijaga dari Dosa: Telinga
Telinga harus dijaga dari mendengar perkara bidah, perkataan jahat, perkataan yang sia-sia, dan perkataan yang menyebut-nyebut kejahatan orang lain. Artinya jangan menyalahgunakan nikmat bisa mendengar dengan mendengarkan kemaksiatan.
Anggota Tubuh yang Harus Dijaga dari Dosa: Lidah
Lidah harus dijaga dari delapan penyakit lidah:
- Menjaga lidah agar tidak berkata bohong.
- Menjaga lidah agar tidak membuat janji tapi mengingkari janji.
- Menjaga lidah agar tidak ghibah atau mengumpat.
- Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk bertengkar dan membantah perkataan orang lain.
- Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk memuji diri sendiri.
- Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk melaknat makhluk Allah.
- Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk mengucapkan doa supaya orang lain celaka.
- Menjaga lidah agar tidak digunakan untuk mengolok-olok dan mengejek orang lain.
Anggota Tubuh yang Harus Dijaga dari Dosa: Perut
Perut dijaga dari memakan makanan yang haram dan syubhat. Maka manusia diwajibkan berusaha mencari makanan yang halal.
Anggota Tubuh yang Harus Dijaga dari Dosa: Kemaluan
Kemaluan harus dijaga dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT. Manusia tidak dapat menjaga kemaluan kecuali dengan menjaga mata dari melihat yang haram dan menjaga hati supaya tidak berpikir yang bukan-bukan. Serta menjaga perut dari memakan yang haram, syubhat dan berlebihan. Karena semua itu adalah penggerak bagi syahwat.
BACA JUGA: Inilah 5 Pondasi untuk Menemukan Tujuan Hidup yang Sejati menurut Al Ghazali
Anggota Tubuh yang Harus Dijaga dari Dosa: Kedua tangan
Kedua tangan harus dijaga dari sesuatu yang diharamkan dan jangan menggunakan tangan untuk menyakiti makhluk Allah SWT. Jangan menggunakan tangan untuk menghianati amanah dan mencuri. Serta jangan menggunakan tangan untuk menulis sesuatu yang diharmakan.
Anggota Tubuh yang Harus Dijaga dari Dosa: Kedua kaki
Kedua kaki harus dijaga dari berjalan ke tempat yang diharamkan dan berjalan menuju sultan atau penguasa yang zalim. Karena berjalan menuju penguasa yang zalim tanpa dalam kondisi darurat atau terpaksa adalah maksiat. Karena bisa dianggap merendahkan diri dihadapan kezaliman dan menghormati kezaliman mereka. Sedangkan Allah menyuruh manusia berpaling dari orang yang zalim. []
Referensi:
Minhajul Abidin/Karya: Al Ghazali
Bidayatul Hidayah/Karya: Al Ghazali