ALLAH memberikan kenikmatan yang amat sangat luar biasa kepada makhluk ciptaannya. Tak ada yang tak berarti dari semua yang telah Allah berikan pada kita. Salah satunya dengan adanya udara (angin). Udara merupakan pembauran gas yang mengisi ruang bumi dan uap air yang mengikutinya dari segala penjuru.
Udara banyak sekali manfaatnya di dalam kehidupan kita. Membantu kita dalam proses pernafasan, membantu metabolisme kehidupan tumbuhan dan hewan, membantu sirkulasi kehidupan alam semesta, dan masih banyak lagi. Sadar ataupun tidak, dunia ini dipenuhi dengan udara. Udara ada dimana-mana. Bahkan diruang hampa pun ada udara.
Kemampuan angin untuk menggerakkan suatu benda ternyata tidak terbatas hanya bagi benda-benda yang sangat ringan seperti serbuk sari, tetapi juga berlaku bagi benda-benda yang lebih berat, diantaranya system transportasi laut. Angin mampu menggerakkan kapal layar berukuran besar, seperti kapal harta (baochuan) dalam ekspedisi Laksaman Cheng Ho.
Kemampuan ini memungkinkan berkembangnya pelayaran lintas samudra yang ramai, khususnya antara Samudra Atlantik dan Samudra Hindia, serta menghubungkan pusat-pusat peradaban manusia di Eropa dan Timur Tengah dengan Asia Tenggara dan Asia Timur. Allah subhanahuwata’ala berfirman, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya, mudah-mudahan kamu bersyukur,” (Qs. Ar-Rum: 46).
Prinsip dasar kinerja pesawat terbang adalah mirip burung, yaitu memanfaatkan embusan angin yang sebagian dialirkan ke atas dan sebagian lagi mengalir ke bawah sebuah benda datar. Kecepatan angin dibawah harus lebih lambat sehingga terjadi tekanan ke atas yang sama besarnya dengan berat benda tersebut.
Sebaliknya prinsip dasar kinerja roket adalah membuang sejauh mungkin pengaruh angin lewat kinerja mesinnya yang sangat bertenaga sehingga mampu mengatasi hambatan atmosfer dan gravitasi bumi. Berkaitan dengan hal ini, Allah subhahahuwata’ala berfirman, “Dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu,” (Qs. Yasin: 42)
“Hai jamaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan,” (Qs. Ar-Rahman: 33)
Dua ayat tersebut secara tersurat menjelaskan bahwa setiap media memiliki sarana transortasi (bahteranya) sendiri, termasuk udara. Namun khusus bagi transportasi antariksa dibutuhkan kekuatan besar. Kekuatan yang dimaksud kemungkinan adalah kekuatan dalam mengatasi hambatan dari lapisan udara yang menyelubungi bumi, gravitasi bumi dan konfigurasi posisi bumi dalam tata surya. []
Sumber: duniaislamaina/ erwantoindonesia